Istilah
polusi cahaya merujuk pada suatu keadaan cahaya berlebih, baik dari
sumber-sumber alamiah maupun dari sumber-sumber buatan, yang menimbulkan rasa
ketidaknyamanan.
Dalam
kondisi normal, polusi cahaya banyak ditimbulkan oleh sumber-sumber cahaya
buatan, misalnya dari lampu penerangan jalan, lampu-lampu reklame, lampu
dekorasi, lampu taman, lampu dari stadion olahraga, lampu penerangan luar, dan
lain-lain, yang umumnya akibat penggunaan sistem penerangan yang tidak tepat.
Pencahayaan
yang tidak tepat umumnya menyebabkan terhamburnya cahaya ke atas (ke arah
langit) secara percuma, sehingga cahaya terbuang secara sia-sia. Karena itu,
terjadinya polusi cahaya biasanya merupakan indikator dari pemborosan energi.
Dewasa
ini, kita sedang mengalami krisis listrik, namun kita masih saja menghamburkan
listrik melalui lampu penerangan yang tidak tepat.
Polusi
cahaya tidak hanya menyebabkan "hilang"nya bintang-bintang di langit
malam, tetapi telah diketahui bahwa polusi cahaya juga mempunyai dampak
ekologis, misalnya menngganggu sistem reproduksi hewan, mengganggu navigasi
burung-burung, dan lain-lain.
Jenis - Jenis Polusi Cahaya
Light Trespass
: Cahaya yang dari lampu tetangga dan mengenai atau menerangi rumah kita.
Over Illumination
: Bangunan atau sesuatu properti yang diterangi terlalu berlebihan.
Glare
: Kilauan cahaya akibat sumber cahaya tidak tepat sasaran.
Sky Glow
: Langit tampak terang karena memendarkan cahaya yang diterimanya.
Dampak Polusi Cahaya
Astronomi
Langit
yang terkena polusi cahaya akan nampak terang sehingga bintang - bintang atau
benda - benda langit lain yang seharusnya bisa terlihat menjadi tidak terlihat.
Seperti pada foto rasi bintang orion di atas, yang menunjukkan perbedaan langit
yang gelap di sebelah kiri dan langit yang terkena polusi cahaya disebelah
kanan. Pada foto disebelah kiri, nampak bintang-bintang pada rasi orion sangat
jelas sekali sedangkan pada foto sebelah kanan, kita akan sulit menentukan
bintang - bintang mana yang menjadi penanda rasi orion.
Hewan
Jutaan
burung mati tiap tahunnya karena pandangan mereka terhalang oleh cahaya
artifisial pada gedung-gedung tinggi di Amerika.
Kita
semua pasti pernah melihat berbagai jenis serangga yang menggerombol di sekitar
lampu jalan. Ketika melihat mereka, kita mungkin hanya berfikir bahwa memang
serangga tertarik dengan lampu, tapi pada kenyataannya, serangga lebih dari
sekedar tertarik melainkan sebuah obsesi. Serangga yang terbang di sekitar
lampu bersama dengan serangga lainnya lama kelamaan akan kelelahan, buta, atau
bahkan mati terpanggang karena kepanasan. Sebuah studi di Amerika menemukan
bahwa rata-rata setiap lampu jalan di malam hari bisa membunuh sekitar 150
serangga. Jika satu tahun berarti sekitar 54.750 serangga dibunuh oleh sebuah
lampu. Bayangkan seandainya ada 50 buah lampu dalam satu kompleks, berarti ada
2.737.500 ekor serangga yang terbunuh dalam satu tahun. Bagaimana pula jika
kita hitung juga lampu di seluruh kota, seluruh negara, dan sampai seluruh
dunia, pasti akan ratusan juta serangga yang mati. Kita mungkin berpikir
semakin bagus semakin banyak serangga yang mati sehingga semakin sedikit yang
mengganggu kita, tapi bagi penghuni bumi yang lain seperti burung, kelelawar,
reptil dan katak mungkin akan berpikiran lain.
Burung
gereja dan burung-burung lain mencari serangga untuk makanan mereka. Jika
ratusan juta serangga mati dalam setahun, tentu perburuan makanan akan semakin
sulit bagi mereka. Kelelawar, cicak, dan katak juga memburu serangga. Tentu
keadaannya akan semakin sulit bagi mereka pada masa yang akan datang. Selain
itu, burung-burung tertentu juga melakukan migrasi tahunan ke tempat yang lebih
hangat dan kembali ke tempat semula. Burung menggunakan medan magnet bumi
sebagai kompas untuk navigasi dan rasi-rasi bintang dan cahaya bulan sebagai
petanya. Biasanya mereka melakukan perjalanan sangat jauh antar benua dan
berjarak ratusan kilometer menggunakan cahaya bintang dan bulan sebagai pemandu
jalan mereka. Pada saat sekarang ini, cahaya benda-benda langit semakin kalah
dan redup dengan semakin terangnya cahaya buatan dari perkotaan.
Manusia
Terangnya
cahaya malam membuat siklus hormon dalam manusia menjadi sedikit berubah, dan
perubahan ini memberi kontribusi yang sangat besar terhadap kesehatan dan
psikologi manusia. Menurut penelitian di Eropa menunjukkan bahwa ada kaitan
antara wanita yang berada di lingkungan berpolusi cahaya dengan kangker
payudara. Selain itu masih banyak hal - hal lain yang masih diteliti dampaknya.
Di
bawah ini adalah perbandingan langit malam. Mulai dari malam yang ada di kota
besar sampai malam yang bener-bener "perfect".
Beginilah
langit malam kita, kalo anda yang tinggalnya di kota besar, liat langit
malamnya yang paling kiri, kalo anda sering naik ke puncak gunung ya yang
no 5 atau 3.
Di atas merupakan peta
yang nunjukkin tempat-tempat di dunia yang paling terang dan yang paling gelap.
Solusi :
Memperbaiki Tata Pencahayaan
Gambar di atas menunjukkan metode pencahayaan mulai dari yang terburuk hingga yang terbaik, berarti dengan begini kita dapat menyimpulkan sendiri bagaimana tata pencahayaan yang baik untuk meminimalisir polusi cahaya.
Menggunakan Lampu Sesuai
Kebutuhan
Gunakan
lampu sesuai kebutuhan agan-agan sekalian, karena selain mengurangi polusi
cahaya menggunakan lampu secara efisien dapat menghemat energi.
Tanam Pepohonan Yang Tumbuh Ke
Atas
Dengan
menanam pohon yang tinggi dan rimbun akan mengurangi jumlah cahaya yang
berpendar ke langit.
Menciptakan Tempat Konservasi
Langit Gelap
Dengan
menciptakan tempat konservasi ini, berarti memudahkan para peniliti astronomi
untuk melakukan kegiatan penelitiannya. Dan bisa menjadi sarana rekreasi bagi
para warga sekitar. Atau biasa dinamai dengan Dark Sky Park.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16082052