Saturday, 8 September 2012

Hikmah Diciptakannya Alam Semesta Dalam Enam Masa (Enam Hari)



Alam semesta beserta segala isinya diciptakan Allah SWT dalam waktu enam hari. Sebagaimana Firman Allah, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa), lalu Dia bersemayam di atas Arsy.” (QS. Al-A'raf: 54).

Namun apa yang dimaksud dengan enam hari dalam ayat tersebut? Apakah sama hitungan enam hari yang dimaksudkan dalam ayat tersebut dengan hitungan hari yang kita pakai sekarang?

Mengenai hal ini, Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskan, hari-hari yang tersebut dalam ayat di atas bukanlah hari-hari yang kita lalui saat ini. Ukuran sehari semalam dalam hitungan kita ialah dua puluh empat jam.

Namun, hitungan hari-hari kita ini baru ada setelah diciptakannya bumi dan matahari, juga setelah terjadinya malam dan siang. Maka bagaimana mungkin bumi diciptakan dalam hari-hari tersebut?

Dalam SuraH Fushshilat ayat 9-12 disebutkan secara lebih rinci lagi mengenai penciptaan makhluk oleh Allah dalam enam hari. Yang dimaksud "hari” dalam ayat tersebut ialah masa yang tidak ada yang mengetahui berapa lamanya selain Allah, yang dalam waktu itu suatu pekerjaan selesai dengan sempurna.

Enam hari bisa berarti enam daurah Jalakiyah (perputaran bintang), bukan yang berhubungan dengan perputaran matahari, yang juga tidak kita ketahui, atau berarti enam tahap penciptaan atas semua makhluk. Semua itu mungkin saja terjadi, karena bahasa mendukungnya, dan agama pun tidak menghalanginya.

Kata al-yaum menurut bahasa Arab berarti suatu masa yang berbeda dari lainnya. Karena itu, hari-hari kita ini berbeda antara yang satu dengan yang lain dengan dibatasi oleh terbit dan tenggelamnya matahari.

Dalam salah satu ayat, Allah berfirman dalam menggambarkan hari kiamat, “... dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS. Al-Ma’arij: 4).

Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, padahal Dia mampu menciptakan dalam sekejap mata. Bukankah dengan hanya mengucapkan ”kun" Dia mampu menciptakan segala sesuatu dengan segera?

Akal kita sangat terbatas untuk menemukan jawaban dari pertanyaan di atas. Namun, kita dapat mencari hikmah dari rahasia Allah mengenai penciptaan itu, yakni agar hamba-hamba-Nya mengambil pelajaran, bersikap perlahan, tidak tergesa-gesa, dan teratur serta cermat dalam segala urusan.

Sehubungan dengan ini, ada seorang arif berujar, "Perlahan-perlahan dan cermat itu dari Allah Yang Maharahman, sedangkan ketergesa-gesaan dari setan.”

Wallahu a'lam.

Sumber 1,2

0 comments:

Post a Comment