Tuesday 23 October 2012

Sekilas Mengenai Hamil Anggur



Setiap kehamilan pada seorang calon ibu merupakan tanda kehadiran sang buah hati yang sedang bertumbuh di dalam rahim. Namun, tak semua kehamilan dapat berlangsung sukses. Pada keadaaan tertentu buah kehamilan ada yang mengalami gangguan dalam proses pertumbuhan dan akhirnya gugur. Bila hasil pembuahan tersebut berhasil menjadi janin dan gugur, tindakan yang dilakukan oleh dokter adalah melakukan kuretase atau memberikan obat untuk membersihkan rahim yang janinnya telah gugur.
Pada kasus hamil anggur atau secara medis di sebut molahidatidosa, proses kehamilan mengalami hal yang berbeda dengan kehamilan normal di mana hasil pembuahan sel sperma dan sel telur gagal terbentuk dan berubah menjadi gelembung-gelembung yang berbentuk bergerombol menyerupai buah anggur.

Sebenarnya apa dan bagaimana fakta tentang hamil anggur, mari kita berbagi di sini:
Seiring kemajuan teknologi untuk pemeriksaan kehamilan melalui alat-alat modern seperti USG, pada masa sekarang ini terutama di kota besar, kejadian hamil anggur mulai jarang ditemukan. Dengan alat USG, dokter dapat segera mengetahui adanya gangguan pertumbuhan janin. 
Sebagai contoh pada kehamilan dengan blighted ovum (kantung kehamilan yang kosong tak berisi janin). Meskipun demikian, masih juga kita temukan beberapa kasus hamil anggur. Seringkali kiriman dari daerah akibat keterlambatan diagnosa dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tanda dan gejala hamil anggur tersebut.

Apa sebenarnya hamil anggur dan mengapa bisa terjadi? 
Hamil anggur adalah suatu bentuk tumor jinak dari sel- sel trofoblas, yaitu bagian dari tepi sel telur yang kelak terbentuk menjadi ari-ari janin. Hasil pembuahan yang gagal tersebut lalu membentuk gelembung-gelembung menyerupai buah anggur. Pertumbuhan gelembung semakin hari semakin banyak bahkan bisa berkembang secara cepat.Hal ini yang membuat perut seorang ibu hamil dengan Molahidatidosa tampak cepat besar.
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan kadar HCG (dengan pemeriksaan GM titrasi) atau dapat dilihat dari hasil laboratorium beta sub unit HGG pada ibu hamil tinggi.
Pemeriksaan USG kandungan akan terlihat keadaan kehamilan yang kosong tanpa ada janin dan tampak gambaran seperti badai salju dalam bahasa medis di sebut ” Snow storm”.
Hamil anggur atau molahidatidosa hanya dapat dialami oleh wanita yang pernah melakukan hubungan suami istri. Jadi tidak benar bahwa hamil anggur bisa terjadi begitu saja tanpa ada pertemuan sel sperma dan sel telur melalui hubungan seksual.

Seberapa banyak kejadian kasus hamil anggur atau molahidatidosa ini?
Dari berbagai referensi disebutkan bahwa kejadian hamil anggur pada wanita Asia adalah satu dari 80 - 120 kehamilan. Namun, dengan semakin cepatnya deteksi dini pada kehamilan yang bermasalah pada trimester pertama dengan alat USG, maka seringkali buah kehamilan yang kosong segera diketahui dan tidak sampai terjadi hamil anggur.

Apa penyebab terjadinya hamil anggur ini?
Hingga sekarang faktor penyebab langsung kejadian hamil anggur ini masih belum diketahui secara pasti. Seringkali ditemukan pada masyarakat dengan kondisi sosial ekononi yang rendah, kurang gizi, ibu yang sering hamil dan gangguan peredaran darah dalam rahim.

Apa saja gejala yang perlu diketahui secara awam agar dapat waspada hamil anggur?

·                     Pada umumnya tanda kehamilan test urine positif hamil. Ibu mengeluh ada bercak perdarahan berulang-ulang bahkan bisa mengakibatkan penurunan kadar sel darah merah ibu (anemia)

·                     Ibu hamil dengan molahidatidosa juga mengeluh mual muntah yang berlebihan bahakan hingga pada kondisi keracunan kehamilan (toksemia gravidarum).

·                     Mual dan muntah ini akibat tingginya kadar hormon HCG (hormon chorionik gonadotropin) dalam tubuh ibu.

·                     Perut ibu semakin membesar tetapi ibu tidak merasakan gerakan-gerakan janin dalam kandungannya. Besarnya perut ibu hamil melebihi besar perut ukuran usia hamil yang seharusnya.

·                     Pada keadaan lanjut, gelembung hamil anggur ikut keluar bersamaan dengan keluarnya darah dari dalam rahim.

Namun demikian memperhatikan gejala gejala di atas tidaklah cukup. Karena pada keadaan kehamilan dengan kondisi kehamilan kembar, keguguran, dan adanya penyakit keganasan pada ari ari, juga menunjukkan salah satu atau sebagian dari tanda tersebut di atas. Apabila ibu hamil menemukan atau mengalami salah satu tanda tersebut di atas jangan langsung cemas. Periksakan dulu kepada dokter atau bidan. Karena belum tentu hamil anggur.

Bagaimana cara penanganan hamil anggur tersebut?
Tindakan kuretase menjadi pilihan untuk membersihkan rahim dari gelembung-gelembung hamil anggur. Kuretase dilakukan dapat berulang beberapa kali tergantung kondisi kehamilan molahidatidosa. Dokter akan memeriksa kadar hormon HCG dalam tubuh ibu dan memastikan bahwa sudah sungguh-sungguh bersih. 
Pada keadaan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan ibu dapat pula dilakukan tindakan pengangkatan rahim. Namun keputusan ini juga mempertimbangkan faktor usia ibu dan jumlah anak yang sudah dimiliki. Tindakan terakhir ini sangat jarang dilakukan.

Apakah ada pemberian obat-obatan juga untuk kasus hamil anggur ini ?
Dari berbagai literatur disebutkan bila pemantauan sulit dari jangkauan tenaga kesehatan beberapa ibu hamil dengan kasus kehamilan molahidatidosa ini ada yang mendapat terapi pengobatan juga dengan pil setelah kuretase. Namun demikian pada ibu hamil dengan keadaan molahidatidosa harus berupaya teratur kontrol agar tidak berkembang menjadi penyakit kanker atau sel sel jinak berubah ganas. Beberapa efek samping yang dapat timbul pada pemberian obat minum metotreksat profilaksis adalah sariawan, mual, muntah, diare, kulit kemerahan juga kerontokan rambut, kadar Hb menurun dsb. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan kontrol secara teratur.

Dapatkah ibu hamil sembuh total dari keadaan hamil anggur ini?
Bila tindakan penanganan dan pengobatan telah dilakukan secara cepat dan tepat, maka ibu dapat berpeluang untuk hamil kembali. Kontrol rutin tetap harus dijalani sesuai ketentuan prosedur dari dokter. Bila pemeriksaan kadar HCG dalam darah sampai tiga kali berturut turut negatif, ibu boleh pulng dengan diberi konseling penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.Alat kontrasepsi pilhan bisa pil, atau IUD.

Kapan ibu hamil setelah mengalami kuretase hamil anggur boleh hamil lagi ?
Perencanaan kehamilan berikut dapat dilakukan setelah satu tahun bagi pasangan yang belum mempunyai anak dan dua tahun bagi yang sudah pernah punya anak sebelumnya.
Melihat kasus kehamilan dengan molahidatidosa ini beresiko bagi keselamatan jiwa ibu, maka setiap wanita yang dinyatakan hamil sejak dini harus memeriksakan kehamilannya secara teratur, mengkonsumsi makanan bergisi sehat dan seimbang, mengatur jarak kehamilan dan menjaga kesehatan tubuh termasuk pola hidup sehat selama hamil.
Semoga Bermanfaat





0 comments:

Post a Comment