Wednesday 6 July 2011

Belajar Dari Adzan



Adzan yang sering kita dengar setiap hari, sepertinya berlalu begitu saja tanpa ada arti. Hanya sekedar mengingatkan kita bahwa sekarang sudah jam sholat subuh dan sholat lainnya. Sejarah adzan adalah saat Rasul dan sahabat sedang memikirkan bagaimana mengumpulkan umat untuk melaksanakan sholat. Ada beberapa usul yang muncul, seperti harus membunyikan lonceng, meniup terompet dan yang lainnya. Tetapi tidak ada yang disepakati. Suatu malam seorang sahabat bermimpi bahwa dia diajarkan sebuah seruan untuk mengumpulkan umat melaksanakan sholat. 

Pagi harinya ia bertemu dengan Rasul dan menceritakan kisah mimpinya tersebut semalam. Dan Rasul-pun setuju. Maka dipanggilnya Bilal untuk mengucapkan kalimat yang diajarkan sahabat tersebut, karena beliau mempunyai suara yang keras dan merdu. Kalimat tersebut kini kita kenal dengan Adzan. Mari kita coba uraikan kalimat-kalimat tersebut. 

Allohu akbar, Allohu akbar. Allohu akbar, Allohu akbar. Dalam kehidupan ini kita harus mengawalinya dengan mengagungkan Alloh. Karena tak ada satupun di dunia ini yang tidak hasil karya dari Alloh yang memiliki pengetahuan yang maha luas. Jatuhnya daun dari pepohonan, isi kandungan wanita, tidak ada rahasia bagi Alloh. Allohu akbar.

Asyhadu ala illa ha ilallaah, Asyhadu ala illa ha ilallaah. Setelah kita mengawali kehidupan dengan mengagungkan Allohu akbar, maka kita ikrarkan dalam diri ini, diri bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Alloh. Ikrar ini adalah ikrar ketauhidan kita dihadapan Alloh. Dengan itu kita menjalani kehidupan ini penuh kepastian, bahwa hanya Alloh-lah tujuan akhir dari kehidupan ini. 

Asyhadu anna Muhammad darrosulullaah, Asyhadu anna Muhammad darosulullaah. Risalah Alloh tidak akan diturunkan-Nya secara langsung kepada seluruh manusia didunia. Walaupun bagi Alloh itu mungkin karena Allohu akbar. Tapi Alloh menurunkan risalah-Nya melalui seseorang. Dan ternyata Muhammad adalah dipilih oleh Alloh sebagai pembawa risalah-Nya yang terakhir, karena setelah beliau tidak ada lagi pembawa risalah langit. 

Hayya alash sholah, Hayya alash sholah. Rukun islam setelah syahadat adalah sholat. Ingat, sholat ini diperintahkan langsung oleh Alloh dengan peristiwa isra’ dan mi’raj nabi Muhammad saw. Betapa nilai sholat sangat agung. Maka sholat merupakan kewajiban setiap pribadi muslim, karena sebagai identitas keimanan kita. Bahkan bukan saat hidup saja kita harus sholat, bahkan saat matipun kita di sholatkan. Betapa ruginya diriku bila sampai meninggalkan sholat. Apabila baik sholat kita, maka akan baik pula amalan-amalan kita. Apabila buruk sholat kita maka akan buruk pula amalan-amalan kita. Dalam kesempatan ini, kami sampaikan kepada saudara-saudaraku seiman, agar selalu menegakkan sholat (yang lima waktu dan yang sunah), hingga akhir hayat. Karena dengan menegakkan sholat kita membuka pintu kebahagiaan dunia terlebih di akhirat nanti. 

Hayya ala falah, Hayya ala falah. Kita lima (5) kali sehari setidaknya diingatkan untuk selalu mencari kebahagiaan. Ternyata kebahagiaan itu tidak jauh, yaitu dengan menegakkan sholat kita akan bahagia. Bukankah dalam hidup ini kita ingin bahagia? Siapa yang hidup di dunia ini tidak ingin bahagia, bahkan sampai hari akhirpun kita ingin berbahagia memasuki surga. Bahagia milik si kaya atau si miskin, milik rakyat atau penguasa, milik semua orang. Maka untuk mencari bahagia marilah tegakkan sholat. 

Allohu akbar Allohu akbar. Apabila bahagia telah kita raih, Alloh mengingatkan agar kita jangan sampai lupa daratan atau menjadi orang yang tidak bersyukur. Yaitu dengan Allohu akbar, kita yakini bahwa apa yang kita raih adalah hakekatnya Alloh memberikan kepada kita cobaan, bila kita bersyukur akan bertambah kebahagiaan dan apabila ingkar Alloh akan cabut nikmat itu bahkan akan di azab dengan pedih, karena Allohu akbar. 

La illa ha illallaah. Akhir dari kehidupan kita jangan sampai melupakan Alloh. Dan inilah kalimat yang semoga dapat kita ucapkan menjelang akhir dari kehidupan kita semua, amiin. Saudara-saudaraku seiman, inilah sekelumit pelajaran yang dapat diambil dari gema adzan yang sering kita dengar sehari-hari. Kebenaran itu datang dari Alloh, dan kesalahan ada pada diri hamba yang lemah ini, mohon dimaafkan. Dan kami yakin saudara-saudara lebih banyak yang bisa mengambil pelajaran dari adzan yang kita dengar. Bahkan ada juga orang non muslim masuk islam hanya karena mendengar adzan. Allohu akbar, Laa illa ha illalloh.

Sumber : Alhikmah.com

0 comments:

Post a Comment