Monday, 6 February 2012

Angin Rindu Cahaya Cinta



Ketika cinta kembali menyapa, kepada siapa bertanya?
Ketika rindu kian menggebu,  ke mana kami mengadu?
Kiranya semua kan indah pada saatnya nanti
Ketika cinta dan rindu melangkah seiring sejalan
Laksana malam yang diam, disapa cahaya pagi
Seperti do'a yang rekah dari senyum rembulan
Bagaimana keindahan itu kami rajut bersama
Ketika tirai jarak menyekat begitu kuat
Ketika yang ada hanyalah suara di antara maya
Ya, suara cinta dan kerinduan dari hati yang terjerat!
Kucoba menghela nafas sembari berkata
"Padamu angin, kutitipkan sekuntum rindu yang menderu
Padamu cahaya, kualamatkan segenggam cinta yang merona
Dan kupasrahkan cinta dan kerinduan itu, padaMu"
Lantas di mana mereka terpaut nantinya,
Ketika angin dan cahaya tak sanggup mengabarkan lagi
Mungkinkah mereka tersangkut di antara reranting kata
Atau terselip di antara puisi hingga bait-bait suci ?
Bagaimana keduanya kan kami temui ?
Haruskah kugali kembali kedalaman sunyi
Haruskah kuarungi liar juga luasnya samudra
Atau barangkali, ia tersembunyi di antara muka sang durja ?
Hingga akhirnya, aku berjalan dan menepi
Menanti hujan kembali menari di pelataran bumi
Mungkin ia titipkan pada setiap rintiknya
Hingga lengkung pelangi kami nikmati bersama

0 comments:

Post a Comment