Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota
Kerajaan Safawi. Kota ini merupakan gabungan dari dua kota sebelumnya, yaitu Jayy, tempat berdirinya Syahrastan dan Yahudiyyah yang didirikan oleh
Buchtanashshar atau Yazdajir I atas anjuran istrinya yang beragama Yahudi. Ada
beberapa pendapat tentang kapan kota ini ditaklukkan oleh tentara Islam.
Pendapat pertama mengatakan penaklukkan itu terjadi pada tahun 19 H (640 M), dibawah
pimpinan Abdullah Ibn ‘Atban atas perintah Umar Ibn Al’Khaththab untuk
menaklukkan kota Jayy yang merupakan salah satu ibu kota provinsi Persia waktu
itu. Setelah beberapa peristiwa, pengeuasanya memilih masuk Islam daripada
membayar pajak. Pendapat lain, uaitu Al-Thabari, menyebutkan bahwa, penaklukan
itu terjadi pada tahun 21 H (642 M). Aliran Bashrah menyebutkan, penaklukan
Isfahan terjadi pada tahun 23 H (644 M) di bawah pimpinan Abu Musa Al-Asyi’ari,
yaitu setelah penaklukan Nahawand atau di bawah pimpinan Abdullah Ibn Badil
yang menerima penyerahan kota itu dengan syarat pembayaran pajak. Penaklukkan
ulang terjadi pada masa khalifah Abbasiyah, Al-Mu’tazz, ketika tentara
Abbasiyah berusaha memadamkan pemberontakan Al-Alawiyin di Thabaristan tahun
247 H (861 M). Sejak itu, kota ini menjadi kota penting sebagai ibu kota
provinsi dan pusat industri dan perdagangan.
Kota ini berbentuk bundar, pintunya ada empat dengan menara
pengontrol sebanyak seratus buah. Lebar tembok kota sekitar setelah farsakh (satu farsakh sekitar 8 KM atau
3,5 mil). Rukn Al-Daulah Ibn Buwaih memperluas kota itu dengan sebidang tanah
dan memperbaiki tembok-tembok kota yang masih berdiri hingga abad ke-5 H/11 M.
Di dalam kota ini terdapat bangunan menyerupai benteng, disekitarnya terdapat
tambang terbuat dari perak yang sudah tidak berfungsi lagi sejak penaklukkan
tentara Islam, juga tambang tembaga, dan batu bahan celak. Ardasyir, raja
Persia, pernah membangun irigasi untuk pengaturan air dari sungai Zandah, bernama
Zirrin Rod, berarti sungai emas. Hingga
sekarang, perekonomian negeri ini sangant tergantung kepada pertanian kapas,
sandu dan tembakau.
Kota ini, sebelum dibawah kekuasaan Kerajaan Safawi, sudah
beberapa kali mengalami pergantian penguasa: Dinasti Samani tahun 301 H/913 H,
kemudian, direbut oleh Mardawij tahun
326 H/928 M dan memerdekakan diri dari kekuasaan Baghdad. Setelah itu, jatuh ke
tangan penguasa Bani Buwaih dan pada tahun 421 H/1030 M direbut oleh Mahmud
Al-Ghaznawi, penguasa dinasti Ghaznawiah. Dari penguasa Ghaznawiah ini, Isfahan
lepas ke tangan spenguasa Saljuk dan dijadikan sebagai tempat tinggal Sultan
Maliksyah. Di awal abad ke-6 H/ 12 M, di kota ini Syi’ah Islamiliah banyak
memperoleh pengikut. Pada tahun 625 H/ 1228 M, terjadi pertempuran bersar di
sini, ketika tentara mongol datang menyerbu negeri-negeri Islam dan menjadikan
Isfahan sebagai salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Mongol itu. Ketika
Timur Lenk menyerbu negeri-negeri Islam, kota ini ikut jatuh ke tangannya tahun
790 H/1388 M dan sekitar 7000 orang penduduknya terbunuh. Setelah itu, kota ini
dikuasai oleh kerajaan Usmani tahun 955 H/1548 M dan pada tahun 1134 H/1721 M,
terjadi pertempuran anatara Husein Syah, raja Safawi dengan Mahmud Al-Afghani,
yang mengakhiri riwayat kerajaan Safawi sendiri. Pada tahun 1141 H/1729 M, kota
ini berada id bawah kekuasaan Nadir Syah.
Ketika raja Safawi, Abbas I, menjadikan Isfahan sebagai ibu kota
kerajaannya, kota ini menjadi kota yang luas dan ramai dengan penduduk. Sebagaimana
telah disebutkan, kota ini terletak di atas sungai Zandah. Di atas sungai ini
terbentang tiga buah jembatan yang megah dan indah, satu diantaranya terletak
di tengah kota. Sementara, dua lainnya di pinggiran kota. Kota ini, ketika
berada di bawah kekuasaan Kerajaan Safawi, dikelilingi oleh tembok yang terbuat
dari tanah dengan delapan buah pintu. Di dalam kota banyak berdiri bangunan,
seperti istana-istana, sekolah-sekolah, masjid-masjid, menara-menara,
pasar-pasar dan rumah-rumah yang indah, terukir rapih dengan warna-warna yang
menarik. Masjid Syah yang masih ada sampai sekarang yang didirikan oleh Abbas
I, merupakan salah satu masjid terindah di dunia. Pintunya di lapisi dengan
perak. Di samping itu, juga ada lapangan dan tanaman yang terawat baik dan
menawan.
Gmbar Masjid Syah di Isfahan.
Sumber :
Dr. Badri Yatim, M.A.”Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah
II”.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta:2008.
0 comments:
Post a Comment