Peluru
kendali jarak jauh telah diciptakan puluhan tahun yang lalu sebagai
senjata militer, mulai dari yang tradisional yang menggunakan
perhitungan gaya gravitasi untuk menentukan target hingga yang
sekarang yang paling canggih rudal balistik antar benua yang
menggunakan teknologi komputerisasi, disini ane akan terangkan
beberapa peluru kendali yang paling terkenal dan paling sering di
dunia dari pertama kali ditemukan.
Peluru
Kendali Balistik
Peluru
kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai lintasan
trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam sistem pengirimannya.
Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja.
Peluru kendali balistik yang pertama adalah roket V-2 yang
dikembangkan oleh Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi
dari Walter Dornberger. Peluru kendali balistik dapat diluncurkan
dari lokasi tetap seperti silo misil, kendaraan peluncur, pesawat,
kapal atau kapal selam. Tahap peluncuran dapat berlangsung dari
puluhan detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai dengan
tiga tingkat roket. Trayektori rudal balistik terdiri dari tiga tahap
yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas dan fase memasuki kembali
atmosfir Bumi.
Peluru
Kendali Jelajah
Peluru
kendali jelajah adalah peluru kendali yang memakai sayap dan
menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah
intinya adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk
membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan
dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi. Peluru
kendali jelajah modern dapat terbang mencapai kecepatan supersonik
atau di atas subsonik, menggunakan sistem kendali otomatis dan
terbang pada ketinggian rendah untuk menghindari radar.
Rudal
jelajah pertama yang dikembangkan adalah Kettering Bug yang
dikembangkan oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk digunakan dalam
Perang Dunia I. Rudal ini terbang lurus untuk waktu yang telah
ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk
kemudian badan rudal yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam
tanah. Rudal ini tidak pernah digunakan dalam perang karena Perang
Dunia I selesai sebelum rudal ini dapat digunakan. Rudal jenis ini
yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat
mencapai jangkauan 1.100 km.
Peluru
Kendali Anti-Kapal
Peluru
kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk
menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal
menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal
anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang
digunakan dalam Perang Dunia II. Jerman menggunakannya untuk
menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan
cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal
anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat,
helikopter dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam
sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.
Peluru
Kendali Permukaan ke Udara
Peluru
kendali permukaan ke udara adalah peluru kendali yang diluncurkan
dari permukaan (air atau darat) untuk menghancurkan pesawat. Istilah
terkenal untuk rudal jenis ini adalah SAM yang merupakan singkatan
dari rudal permukaan ke udara dalam bahasa Inggris yaitu
suface-to-air missile. Rudal permukaan ke udara dapat diluncurkan
dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur. SAM terkecil yang
dikembangkan oleh Uni Soviet dapat dibawa dan diluncurkan oleh
seorang tentara. SAM juga dapat diluncurkan dari kapal, contoh dari
jenis ini adalah Aegis.
Peluru
Kendali Udara ke Udara
Peluru
kendali udara ke udara adalah rudal yang dipasang di pesawat terbang
dengan target menghancurkan pesawat musuh. Rudal udara ke udara yang
terkenal antara lain adalah AIM-9 Sidewinder buatan Amerika Serikat.
Rudal jenis ini dapat mendeteksi target dengan menggunakan pelacak
radar, inframerah atau laser. Rudal udara ke udara umumnya berbentuk
panjang, silinder tipis untuk mengurangi efek gesekan pada kecepatan
tinggi. Rudal ini umumnya digerakkan oleh satu atau lebih roket
berbahan bakar padat atau cair. MBDA Meteor buatan Britania Raya
menggunakan ramjet dan dapat mencapai kecepatan Mach 4.
Peluru
Kendali Anti-Tank
Peluru
kendali anti-tank adalah rudal yang fungsi utamanya untuk
menghancurkan tank atau kendaraan lapis baja lainnya. Rudal anti-tank
generasi pertama seperti AG-3 Sagger dikendalikan dengan menggunakan
joystick. Rudal anti-tank generasi kedua seperti BGM-71 TOW dan
AGM-114 Hellfire menggunakan radio, penanda laser atau kamera di
ujung rudal. Rudal anti-tank generasi ketiga seperti FGM-148 Javelin
buatan AS dan Nag buatan India adalah dari jenis "tembak dan
lupakan". Nag menggunakan pelacak inframerah serta gelombang
milimeter.
Peluru
Kendali Anti-Balistik
Peluru
kendali anti-balistik adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk
menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal
anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan
MIM-104 Patriot buatan AS. Sedangkan rudal anti-balistik yang
dirancang untuk melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard
AS yang menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35
kemudian dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan
Gazelle. Amerika Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based
Midcourse Defense.
Peluru
Kendali Anti-Satelit
Peluru
kendali anti-satelit adalah rudal yang memiliki fungsi untuk
menghancurkan satelit buatan musuh. Rudal jenis ini antara lain
adalah Anti-satellite weapons (ASAT) yang diluncurkan dari pesawat.
Rudal jenis ini relatif masih dalam tahap pengembangan.
Torpedo
Torpedo
adalah proyektil berpenggerak sendiri yang diluncurkan dari atas
permukaan atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah
permukaan air, dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak
tertentu dengan target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal, kapal
selam, helikopter, pesawat dan ranjau laut. Beberapa contoh torpedo
modern antara lain MK 48 AS yang diluncurkan dari tabung torpedo
kapal selam dan menggunakan sonar pasif atau aktif, serta VA-111
Shkval buatan Rusia yang menggunakan efek superkavitasi dapat
mencapai kecepatan 200 knot atau 370 km/jam
Sumber
: Kaskus
0 comments:
Post a Comment