Zat di dalam bawang putih ternyata 100 kali lebih ampuh
dibandingkan dua antibiotik dalam membunuh bakteri penyebab umum keracunan
makanan.
Menurut pejabat
kesehatan masyarakat, campylobacter
jejuni adalah penyebab paling umum penyakit akibat bakteri dari
makanan di Amerika dan menjadi ancaman di banyak negara lain. Mikroba itu hidup
dalam usus ayam.
Daging ayam
tercemar bakteri tersebut dalam proses pemotongan atau ketika sedang diolah di
dapur. Orang biasanya menjadi sakit dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah
memakan daging ayam yang tercemar dan tidak dimasak sampai matang.
Gejala-gejalanya mencakup sakit perut luar biasa, diare, dan demam tinggi.
Campylobacter
juga bisa menyebabkan kelumpuhan yang langka, disebut sindroma Guillain-Barre.
Infeksi usus
sering sembuh sendiri, tetapi gejala-gejalanya dapat menjadi begitu parah
sehingga orang harus minum antibiotik. Dua obat yang paling sering diresepkan
adalah eritromisin dan ciprofloxacin. Namun, bakteri Campylobacter semakin
kebal kedua obat itu dan melindungi diri dengan lapisan sel-sel pelindung
berlendir, disebut biofilm.
Guru besar
mikrobiologi Mike Konkel dan rekan-rekannya di Washington State University di
Pullman mulai melakukan uji coba dengan senyawa dalam bawang putih sebagai
pengganti antibiotik karena bawang yang baunya keras itu diketahui mengandung
bahan-bahan anti-oksidan yang kuat.
Menurut
Profesor Konkel, satu senyawa bawang putih, disebut diallyl sulfide, bila dikombinasi dengan
enzim belerang, mudah menembus biofilm Campylobacter.
"Sulfida
dialil ini mampu menembus semua permukaan atau semua lapisan permukaan bakteri,
kemudian membunuh mereka," ujarnya.
Profesor
Konkel mengatakan, senyawa bawang putih bekerja 100 kali lebih baik dalam
melawan biofilm Campylobacter
dibandingkan antibiotik, dan dalam waktu yang jauh lebih singkat.
"Menurut
saya, senyawa ini bisa digunakan untuk menyemprot peralatan pengolahan makanan
dan peralatan lainnya, karena zat itu akan mengurangi atau membunuh bakteri
campylobacter, yang mampu membentuk biofilm pada permukaan dan bahan-bahan
peralatan itu," ujarnya lagi.
Konkel
mengatakan semprotan seperti itu sedang dikembangkan dan belum akan segera
tersedia, tetapi Xiaonan Lu, penulis utama penelitian itu, yakin produk itu
akan ampuh. Ia mengatakan, "Konsentrasi zat itu sekarang ini sudah cukup
untuk membunuh campylobacter dan juga memberi rasa yang kuat."
Dengan kata lain, senyawa sulfida dialil tidak membuat rasa makanan seperti bawang putih.
Dengan kata lain, senyawa sulfida dialil tidak membuat rasa makanan seperti bawang putih.
Menurut
peneliti, senyawa sulfida dialil juga ampuh menembus biofilm yang dibentuk
mikroba makanan lain, termasuk Listeria dan E-coli.
Penelitian
tentang senyawa bawang putih untuk membunuh bakteri penyebab keracunan makanan
diterbitkan dalam jurnal Antimicrobial Chemotherapy.
wkwkwk,.,.
ReplyDeletedpet copas dari voa ach?
hee
iaaa .. hakha ..n w kyk'y kga lolos dwh kut lomba d voa'y :D
Delete