Belakangan ini, dunia maya dihebohkan dengan
kabar adanya Internet Doomsday (Kiamat Internet) yang akan terjadi pada 9 Juli
2012 mendatang. Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan Kiamat Internet?Cukup
menarik jika melihat penggunaan kata 'kiamat' itu sendiri. Bayangan yang akan
muncul dibenak semua orang saat pertama kali mendengar 'kiamat' adalah sebuah
kehancuran, atau jika dikaitkan dengan masalah ini seolah menggambarkan
rusaknya internet di seluruh dunia.>Faktanya, tidak semua pengguna komputer
baik itu PC atau Mac akan terkena dampaknya. Dikutip dari MSN, hanya mereka
yang telah terinfeksi malware bernama DNSChanger yang akan merasakan Kiamat
Internet.>DNSChanger pertama kali muncul sekitar tahun 2007 dan dibuat oleh
penjahat cyber asal Estonia. Cara kerjanya adalah menyerang dan mengontrol
Domain Name System (DNS) Server.>Sekedar informasi tambahan, DNS adalah
sebuah sarana untuk mempermudah komputer mengenali alamat web yang dituju oleh
pengguna.>Singkatnya, DNS akan menerjemahkan bahasa manusia, misalnya
www.twitter.com, ke dalam alamat IP (Internet Protocol) yaitu 199.59.148.10
(untuk Twitter). Bayangkan betapa sulitnya jika Anda harus mengetik angka-angka
tersebut setiap ingin mengunjungi Twitter.>Kembali ke DNSChanger, nantinya
para pengguna internet yang terkena malware ini akan digiring secara 'paksa' ke
website tertentu yang berisi berbagai software berbahaya lainnya. Tujuannya
tentu saja terkait keuntungan secara finansial.>Selama penyebaran
DNSChanger, sekitar 4 juta komputer di 100 negara dari seluruh dunia telah
terinfeksi. Beruntung pada November 2011 lalu FBI berhasil menangkap enam orang
warga Estonia yang diklaim sebagai dalang penyebaran DNSChanger, melalui sebuah
operasi yang disebut 'Operation Ghost Click'.>Saat itu, FBI bisa saja langsung
menghapus DNS palsu tersebut yang tentunya akan berakibat melumpuhkan koneksi
internet bagi mereka yang terinfeksi.>Namun, pada Maret lalu langkah ini
ditunda dan FBI lebih memilih solusi yang bersifat sementara, yakni
membersihkan DNS palsu dari sistem yang berbahaya dan mempertahankannya agar
tetap aktif.>Keputusan ini diambil agar mereka yang terinfeksi tidak
langsung terputus dari jaringan internet dan memiliki waktu yang cukup untuk
membersihkan sendiri komputer mereka dari malware DNSChanger.>9 Juli 2012
adalah jangka waktu terakhir yang diberikan pada para pengguna yang terkena
DNSChanger. Pada tanggal tersebut, FBI akan mematikan seluruh DNS palsu dan
mereka yang komputernya masih terinfeksi akan mengalami 'Internet Doomsday',
atau lebih tepatnya tak bisa mengakses dunia maya.>Lalu, apakah komputer
Anda termasuk dari salah satu korban DNSChanger? Cara mengetahuinya sangat
mudah. Anda cukup mengunjungi situs www.dns-ok.us untuk mengetahui
apakah DNS komputer Anda normal atau tidak. Jika situs tersebut menunjukkan
warna hijau, maka komputer Anda aman.>Meskipun demikian, penyebaran
DNSChanger di Indonesia sendiri memang sangat sedikit. Kemungkinan bahwa
komputer Anda merupakan salah satu yang terinfeksi sangat kecil. Penyebaran
terbanyak terjadi di Amerika Serikat dimana sekitar 500 ribu komputer terserang
malware tersebut.>Banyak cara yang bisa dilakukan jika tak ingin komputer
Anda terinfeksi malware berbahaya. Salah satunya adalah menggunakan sistem
keamanan yang telah teruji kehebatannya dan membelinya secara resmi. Memang tak
murah, namun cukup bermanfaat untuk memproteksi komputer dari virus dan
semacamnya.
0 comments:
Post a Comment