Permulaan ciptaan adalah pena, yaitu untuk menulis seluruh takdir. Lalu
Adam dijadikan sebagai ciptaan yang berikutnya, dan hal itu mengandung banyak
hikmah di dalamnya, yaitu:
- Memberikan pondasi dan mendahulukan pembangunan rumah sebelum penghuninya.
- Sesungguhnya Adam adalah target atau tujuan bagi makhluk lainnya; di mana langit, bumi, matahari, bulan, darat, dan lautan diciptakan karenanya.
- Sesungguhnya pekerja terbaik dan paling cerdik adalah mengakhiri kerjanya dengan amalan terbaik, dan mengakhiri pula dengan tujuannya. Sebagaiman fundamen lebih didahulukan.
- Sesungguhnya watak manusia itu selalu memperhatikan yang terakhir. Oleh karena itu, Nabi Musa berkata keada ahli sihir:
Lemparkanlah apa yang kalian hendak lemparkan (Yunus, 80)
Ketika orang-orang telah melihatnya, lalu meraka ingin
melihat apa yang terjadi sesudahnya.
- Sesungguhnya Allah telah mengakhiri kitab Nabi dan umat ang terbaik sampai akhir zaman. Lalu akhirat didahulukan lebih baik daripada dunia, dan hal yang terakhir merupakan penyempurnaan bagi yang permulaan.
- Sesungguhnya Allah telah menghimpun seluruh apa yang telah dipisah-pisahkan di dunia ini dalam diri Adam. Adam adalah alam kecilmu, dan di dalam tubuhnya terdapat seluruh alam besar.
- Sesungguhnya Adam adalah inti wujud, buahnya, dimana sudah layak sekali ia diciptakan setelah beberapa alam atau ciptaan lainnya.
- Sesungguhnya termasuk penghormatan Adam di mata penciptanya adalah Dia telah mempersiapkan segala apa yang mengandung kemaslahatan, segala kebutuhan, sarana kehidupan, dan sarana untuk bertahan cukup lama. Adam memandang, lalu ia telah melihat segala sesuatunya telah tersedia.
- Sesungguhnya Allah telah menampakkan kehormatan Adam dan keutamaannya di atas seluruh makhluk-Nya. Oleh karena itu malaikat berkata: “Hendaklan Allah menciptakan makhluk sekehendak-Nya. Dia menciptakan makhluk yang lebih utama atas seluruh makhluk, yaitu Adam (manusia).” Ketika Adam diciptakan, lalu para malaikat diperintahkan untuk menghormatinya dengan bersujud, maka tampaklah kehormatan dan keutamaannya atas mereka dengan ilmu dan makrifat.
Ketika Adam terjerat masalah dosa, maka malaikat
mengira bahwa keutamaan dan kemuliaannya telah terhapus, dan malaikat tidak
memandang taubat yang dijalankan oleh Adama sebagaimana pengabdian diri kepada
Allah. Ketika Adam diterima taubatnya, dan telah menjalankan ibadah itu, maka
malaikat telah mengerti bahwa Allah telah menitipkan tahasia di dalam
makhluk-Nya yang sulit diketahui.
- Sesungguhnya Allah swt ketika memulai menciptakan alam, maka terlebih dahulu Allah menciptakan pena. Hingga layak sekali apabila diakhiri dengan penciptaan manusia. Sesungguhnya pena adalah alat untuk ilmu, dan manusia adalah orang yang bisa menerima ilmu. Oleh karena itu, Allah menampakkan keutamaan Adam atas malaikat-Nya dengan ilmu yang khusus bagi manusia, dan bukan yang lainnya.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.Memetik Manfaat Al-Qur’an. Daar Al Yaqiin li An Nasyar wa At
Tauzii’, Mesir, Al Manshur.2000.
0 comments:
Post a Comment