Kasus
gizi buruk masih banyak terjadi di Indonesia. Menurut data Kementerian
Kesehatan pada 2011, sekitar 900 ribu balita di Indonesia menderita gizi buruk.
Sedangkan menurut Unicef, 7,8 juta anak terhambat pertumbuhannya akibat gizi
buruk.
Kondisi
tersebut menginspirasi empat anak muda lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB)
untuk mengembangkan aplikasi khusus. Mereka adalah Dody Qori Utama, Kania
Audrint, Anggunmeka Luhur Prasasti, dan Arganka Yahya yang tergabung dalam tim
Gatotkaca.
”Kami
sepakat untuk membuat aplikasi mobile berbasis smartphone yang bisa bermanfaat
untuk mengurangi tingkat gizi buruk di Indonesia,” kata Kania dalam siaran
persnya.
Aplikasi
yang diberi nama Childhood tersebut, lanjutnya, dikembangkan untuk membimbing
ibu dalam mengasuh anak-anak mereka pada usia nol hingga lima tahun. Aplikasi
ini bisa dijalankan di berbagai perangkat smartphonedari berbagai macam sistem
operasi, seperti windows phone 7, android, symbian, java, dan perangkat mobile
lainnya sehingga mudah untuk digunakan kapan saja dan di mana saja. Hal itu
bisa dilakukan karena aplikasi Childhood menggunakan layanan cloud windows
azuredan SMS gateway.
Kania
menjelaskan, orang tua yang menggunakan aplikasi ini akan mendapatkan berbagai
macam informasi tentang anak-anak mereka. Antara lain tentang status gizi dan
pertumbuhan fisik, jadwal vaksinasi, makanan yang tidak aman untuk anak
berdasarkan umur, dan tips serta trik untuk mendapatkan pertumbuhan anak yang
optimal.
“Semua
informasi penting tersebut kami dapatkan dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia dan panduan MTBS (manajemen terpadu balita sehat) dari Badan
Kesehatan Dunia (WHO) yang dijadikan rujukan bagi para bidan di Indonesia,”
ungkapnya.
Childhood
memiliki 10 menu utama. Yaitu nutritional status, physical growth, vaccine,
nutritional calculator, self diagnostic tool, schleric conjunctiva, disease
alert, food alert, ferning saliva test, dan tips and trick. Aplikasi tersebut
menjadi juara pertama dalam kompetisi Imagine Cup 2011 yang diselenggarakan
Microsoft dan mewakili Indonesia dalam Imagine Cup 2011 tingkat global yang
berlangsung di New York, Amerika Serikat.
Tim
Gatotkaca, jelasnya, mendapatkan tawaran dari pihak pemerintah maupun swasta untuk
mengembangkan aplikasi Childhood lebih lanjut. Pihaknya juga sempat
mempresentasikan hasil karya tersebut dalam rapat koordinasi nasional Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) di Solo beberapa waktu lalu dan mendapat sambutan yang
antusias karena memang dibutuhkan untuk membantu pekerjaan bidan.
“Saat ini
kami tengah melakukan negoisasi dengan salah satu perusaahan swasta untuk
mengembangkan aplikasi Childhood. Kami berharap aplikasi ini bisa segera
digunakan di seluruh Indonesia karena akan banyak balita yang diselamatkan dan
tidak mengalami gizi buruk,” tegas Kania.
Sumber : Republika.co.id
0 comments:
Post a Comment