Monday, 7 May 2012

Sejarah Tertutupnya Mata Patung Dewi Justitia



Tentang Dewi Themis tentang keadilan yang coba dihadirkan manusia sebagai sebagai wakil Tuhan di muka bumi. Themis dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Titan wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Zeus. Ia memiliki Anak Horae dan Astraea dari Zeus. Ia juga ada di Delos untuk menyaksikan kelahiran Apollo. Themis berarti Hukum alam. Ia adalah tubuh dari aturan, hukum, dan adat. Saat ia diacuhkan Zeus, Nemesis menyatakan bahwa Themis sangat marah. Tapi Themis tidaklah seperti itu. Titan berpipi indah ini malah jadi yang pertama menawarkan cangkir pada Hera saat ia kembali ke Olympus. Themis adalah salah satu dewi yang memiliki kaitan dengan Oracle Delphi karena ia turut membangunnya. Ia menerimanya dari ibunya, Gaia dan memberikannya pada Phoebe.

Banyak penganut Neo-Pagan terutama Helenistic NeoPagan menganggap Themis adalah dewi kebajikan dan keadilan. Banyak sekte modern menganggap Themis berperan dalam menentukan kehidupan setelah mati. Ia membawa seperangkat timbangan yang digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan seseorang. Themis juga memberikan masukan terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan oleh Hades.

Pengikut Pagan biasanya berdo’a, membakar minyak dan kemenyan, makanan, atau menumpahkan minuman sebagai persembahan pada Themis. Mereka menganggap Themis menjanjikan kesehatan, kesenangan, kejantanan, dan kharisma bagi para pengikutnya. Themis biasanya disembah oleh para pria.

Kalau menurut mitologi Romawi, dewi keadilan itu namanya Lady Justice (Iustitia, atau cukup “Justice”) adalah personifikasi dari dorongan moral yang bernaung di bawah sistem hukum. Sejak era Renaissance, Justitia telah kerapkali digambarkan sebagai wanita yang bertelanjang dada, membawa sebuah pedang dan timbangan, serta terkadang mengenakan tutup mata.Ikonografinya yang lebih modern, yang banyak menghiasi ruang persidangan, merupakan paduan dari Dewi Fortuna Romawi yang mengenakan tutup mata dengan Dewi Tyche Yunani Helleinistik (masa penjajahan Aleksander Agung).

Justitia secara pararel merupakan Themis, pernyataan dari adanya sebuah aturan, hukum, dan kebiasaan, dalam aspeknya sebagai personifikasi dari kebenaran mutlak dari hukum. Bagaimanapun, hubungan mitologikal keduanya tidaklah langsung. Yang membawa timbangan biasanya adalah putri Themis, Dike.

Gambaran Justitia yang paling umum adalah timbangan yang menggantung dari tangan kiri, dimana ia mengukur pembelaan dan perlawanan dalam sebuah kasus. Dan kerapkali, ia digambarkan membawa pedang bermata dua yang menyimbolkan kekuatan Pertimbangan dan Keadilan. Kemudian, ia juga digambarkan mengenakan tutup mata. Ini dimaksudkan untuk mengindikasikan bahwa keadilan harus diberikan secara objektif tanpa pandang bulu, blind justice & blind equality. Yang menarik, tutup mata ini baru ‘dikenakannya’ setelah abad ke-15, saat tutup mata tampaknya menjadi ‘trend di kalangan dewi’. Koin kuno Roma berhias gambar Justitia memegang pedang dan timbangan, tetapi matanya tidak tertutup. “Lady Justice” atau “Lord Justice” juga merupakan gelar bagi hakim pengadilan banding di Inggris dan Wales.

Hukum hadir untuk menyempurnakan ritus perjalanan manusia menuju kesempurnaan. Melahirkan satu tatanan sosial yang berkeadilan dan berkeadaban. Sebagai spirit, Dewi Keadilan adalah mimpi bagi pendamba keadilan dimanapun, tak terkecuali di Indonesia.

Sumber : Bluefame.com

10 comments:

  1. Itu kan menurut loe. Ternyata emang bener, sifat licik itu sudah turun temurun dari nenek moyangnya. Dasar orang jawa, lupa ya gimana kalian waktu dihabisi orang Jipang? Merengek-rengek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Emang menurut lo gimana bro? Jangankan mengetahui sejarah yunani kuno, nulis jepang aja lo salah2 (jipang? paan tuch jipang?)...saran gue mending lo benerin otak lo dulu, sblm lo menjelek2an suku tertentu

      Delete
    3. kok malah rasis sih ni anak? ngga nyambung pula, sampah banget lu emang.

      Delete
    4. Udh rasis, gak bisa ngomong jepang, sok sok pinter. Lo lebih sampah dari yg lo hina karena memecah belah bangsa. Nilai ppkn lu brp sih dlu?

      Delete
  2. Oo begitu ceritanya.. Memang keadilan harus ditegakan tanpa melihat/pandang bulu... Dan simbol timbangan itu berasal dr dewi yustisi... makasih ya infonya..

    ReplyDelete
  3. Artikelmu salah kui. Dewi themis itu beda sama dewi keadilan marai kisruh

    ReplyDelete
  4. Siapa yang baca ini karena drama korea lawless lawyer πŸ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue malah baca lantaran Drama Miss hammurabi sama Drama SuitsπŸ˜‚

      Delete
    2. Iya 3 drama itu emg paling the best di genre law πŸ˜‚

      Delete