1. Terfokus, nyaman, gerakan tubuh minim.
Orang yang dihipnosis terlihat berada dalam kondisi
yang begitu rileks, sekalipun perhatiannya terfokus pada sebuah titik yang
sudah disepakati ataupun suara sang hipnotis. Bola mata tidak bergerak sebebas
biasanya, seolah-olah terkunci dan terlihat kering. Ukuran pupil subyek, yakni
bagian hitam di tengah bola matanya, cenderung berubah membesar seiring mereka
rileks, masuk ke dalam trance. Sehingga sangat sulit bagi orang yang dalam
kondisi trance dalam dapat menari, membetulkan roknya yang tersingkap, atau
bergerak bebas.
2. Kelopak mata berkedut, bergerak layu.
Ini dimulai dengan perubahan refleks kedipan mata,
semakin melambat sampai akhirnya nyaris tidak berkedip sama sekali atau disebut
mengalami proses katalepsi. Bila ini terjadi, arahkan klien untuk menutup
matanya agar dapat merasa nyaman dan meluncur ke trance yang lebih dalam.
3. Fitur wajah mengendur.
Kulit dan struktur wajah klien akan berubah menjadi
lebih mengendur, simetris dan seimbang, seperti seseorang yang sedang tidur.
Kadang juga mengalami kedutan otomatis pada otot wajah mereka sebagai indikator
tubuhnya sedang melakukan proses relaksasi.
4. Lambat atau tidak bisa menjawab.
Ini sangat umum terjadi bila klien berada pada tingkat
trance yang dalam. Mulai dari membutuhkan waktu lama untuk merespon, sampai
tidak bisa dikejutkan oleh suara-suara yang keras. Satu hal lain yang terkait
adalah klien sering melakukan refleks menelan udara atau liur lebih banyak daripada
biasanya. Jadi tidak mungkin orang orang tersebut bisa berbicara lantang bahkan
teriak.
5. Perubahan warna dan suhu badan menurun.
5. Perubahan warna dan suhu badan menurun.
Ini cukup halus, namun dapat dideteksi dengan baik.
Ketika masuk dalam trance, darah mengalir lebih bebas sehingga kulit terlihat
lebih berwarna atau gelap, terutama di bagian tangan dan wajah. Kadang
kebalikannya terjadi, kulit menjadi lebih pucat karena darah melalui pembuluh
itu terlalu cepat. Kedua respon ini normal dan dapat terjadi bergantian.
6. Denyut nadi melambat.
Hal ini dapat diamati tanpa perlu menyentuh orang yang
dihipnosis, yakni memperhatikan denyutan halus yang ada di sisi leher di bawah
dagunya. Pada saat-saat tertentu, denyut tersebut dapat sejenak meningkat
kecepatannya yang melibatkan ketegangan, semangat, atau rasa takut., khususnya
apabila orang tersebut sedang mengalami imajinasi
0 comments:
Post a Comment