USIA remaja merupakan masa paling tidak menentu dalam perkembangan
psikologi anak pria, termasuk perkembangan fisik yang cepat. Namun,
perkembangan otak mereka berjalan lambat. Apa pasal?
Pria muda saat ini lebih cenderung memiliki kehidupan yang dimanjakan.
Bahkan, mungkin lebih berbahaya daripada masa lalu.
Penelitian menunjukkan, bahwa pria muda mencapai puncak seksual mereka
lebih awal dari sebelumnya. Di mana sejak 1800 sampai hari ini, pria berusia 18
tahun secara fisik tampak matang seperti usia 22 tahun. Namun, otak mereka
belum tentu berkembang. Itu berarti mereka bisa mengambil lebih banyak risiko
yang tidak perlu dengan kehidupan mereka.
Teori ini berasal dari seorang peneliti Jerman yang memelajari sesuatu
yang disebut "accident hump", testosteron melonjak ketika pria muda
mencapai kematangan seksual.
Pada usia remaja, otak laki-laki akan mengalami puncak testosteron. Ini
ditandai yang sering kita sebut sebagai masa pubertas. Di balik masa pubertas,
otak laki laki pada masa tersebut mengalami pergolakan. Pada fase ini otak
remaja laki-laki akan selalu berkonflik karena sedang mengalami saat-saat untuk
mencari kebebasan dan petualangan.
Menggunakan catatan kematian dari lima negara Eropa, termasuk Inggris,
dia menunjukkan bahwa usia rata-rata yang dialami remaja terus turun dari tahun
1750 sampai 1950. Penurunan terjadi pada sekitar 2,5 bulan selama satu dekade
(yang menunjukkan pria muda modern mencapai puncak seksual mereka lebih awal
dari orang-orang dari abad ke-18).
Peneliti Yosua Goldstein mengatakan, pergeseran dalam “accident hump”
dimulai sebelum masa industrialisasi dan penemuan mobil. Karena itu, penjelasan
terbaik untuk itu adalah bahwa pemuda mengalami pendewasaan fisik lebih awal
dari sebelumnya.
Itu diperoleh dari peningkatan standar hidup, nutrisi, dan ilmu
kedokteran. Semua bisa berkontribusi untuk menggeser hal-hal tersebut. Berbagai
penelitian telah menunjukkan, bahwa remaja perempuan yang bertambah dewasa dan
memulai periode mereka lebih berjalan normal.
Tetapi sementara catatan medis mengungkapkan, peneliti telah berjuang
untuk menemukan cara untuk melacak apakah anak pria sama-sama terpengaruh.
Bukti anekdot untuk fenomena ini berasal dari catatan paduan suara.
Misalnya, usia rata-rata penyanyi pria muda “pecah” dalam paduan suara
yang dipimpin oleh Bach di Jerman pada pertengahan abad ke-18 merupakan mereka
yang berusia 18 tahun.
Tapi di London pada abad ke-20, usia lebih dekat di angka 13 tahun.
Demikian laporan jurnal PLoS ONE yang dikutip dari Dailymail, Senin
(22/8/2011).
Profesor mengatakan, bahwa pematangan ini sebelumnya dapat menempatkan
anak laki-laki dalam bahaya.
"Sebelumnya risiko bahaya terbesar di antara pria muda mungkin
disebabkan pada usia tersebut kurang mental dan sosial yang lebih dewasa,"
imbuhnya.
Di sisi lain, pria muda diawasi lebih ketat oleh orangtua mereka. Pria
muda mungkin menjadi matang secara seksual, tetapi mereka lebih lama untuk
matang dalam cara lain.
Profesor Goldstein, dari Institut Max Planck untuk Penelitian Demografi
menyimpulkan, "Usia penurunan.
Kematangan seksual pria bertentangan dengan keterlambatan dalam
transisi sosial untuk usia dewasa yang telah didokumentasikan di seluruh
dunia."
"Usia di mana pria menikah, menjadi ayah, sekolah yang lengkap,
mulai karier mereka, dan mencari finansial, serta lepas dari orangtua mereka
semua akan terjadi. Hanya saja, tidak lebih awal, lebih di usia selama setengah
abad terakhir atau lebih," sambungnya.
"Hasilnya telah terjadi pembesaran periode kehidupan antara masa
remaja dan dewasa, serta menjauhkan dari banyak keputusan yang ceroboh di
masa-masa muda," tutup Max.
Sumber
: ForumkamiNET
0 comments:
Post a Comment