Dilema ini sering terjadi pada
banyak orang. Ketika persahabatan berubah menjadi cinta, haruskah diteruskan
ataukah dihentikan? Banyak yang berpendapat
menikahi sahabat memiliki keuntungan tersendiri. Anda berdua sudah merasa
nyaman dan saling mengenal satu sama lain. Sebagian lainnya menganggap menikahi
sahabat kurang menguntungkan. Persahabatan yang sudah terjalin baik, bisa rusak
dan hilang karena gagalnya percintaan.
Dikutip ezine, diperkirakan ada
6 hal yang akan terjadi ketika menikahi sahabat. Pelajari keenam hal berikut
ini baru Anda putuskan apakah akan mengubah persahabatan menjadi cinta atau
tetap mempertahankan pertemanan yang sudah terjalin.
Perasaan yang Salah
Sepertinya menyenangkan menikah dengan orang yang
sudah Anda kenal dengan baik. Benarkah begitu? Cinta dan persahabatan jika
dilebur bisa menjadi perasaan yang membingungkan. Menyayangi satu sama lain
sangatlah berbeda dengan jatuh cinta dengan satu sama lain. Anda berdua harus
membicarakan dengan serius tentang hubungan ini untuk sama-sama meyakinkan apa
yang sebenarnya dirasakan. Bicarakan risiko yang akan terjadi pada persahabatan
Anda, termasuk risiko akan kehilangan seorang sahabat.
Periode Penyesuaian yang Singkat
Karena sudah saling mengenal satu sama lain, bisa
jadi proses penyesuaian ketika hidup berumahtangga menjadi lebih singkat. Tapi
ingat, selama ini Anda mengenal dia sebagai sahabat, bukan pasangan hidup.
Jangan terkejut bila Anda akan menemukan sifat-sifat lain dalam dirinya yang
selama ini Anda belum pernah tahu. Bisa jadi sifat tersebut sangat bertolak
belakang dengan kepribadian yang sebelumnya Anda tahu.
Percaya Diri Berlebihan
Karena merasa sudah saling kenal, kepercayaan diri
Anda terhadap hubungan ini cukup tinggi. Hal tersebut bisa juga berakibat tidak
baik. Perasaan terlalu nyaman membuat Anda sering melupakan hal-hal penting
yang bisa menghangatkan hubungan. Kepercayaan yang berlebihan pada pasangan
juga tidak terlalu baik karena bisa membuat Anda lengah. Komunikasi yang baik
dan intens tetap perlu dijaga untuk mempertahankan hubungan. Jangan terlalu
santai dalam menjalani hubungan dan selalu sadar akan adanya potensi konflik.
Karena itu usaha untuk tetap mempertahankan dan menghangatkan hubungan juga
perlu dilakukan terus menerus.
Kurang Romantis
Kurang Romantis
Ini masalah umum yang sering terjadi pada pasangan
yang mengawali cintanya sebagai sahabat. Sahabat selalu saling curhat, bertukar
pikiran, dan bahkan berlibur bersama. Perasaan nyaman yang sudah Anda miliki
tersebut bisa saja mengurangi romantisme hubungan. Anda bisa melewatkan bagian
ketika Anda saling berdebar-debar ketika bertemu atau saling merindukan seperti
kekasih jika sedang berjauhan. Kadang ada pasangan sahabat yang merasa aneh
untuk bersikap romantis satu sama lain. Jika bumbu-bumbu romantisme ini
terlewatkan maka bisa berakibat kurang baik pada hubungan Anda.
Tak Ada
Tempat Mengadu
Dulu ada sahabat yang siap mendengar keluh kesah
Anda. Dia yang bisa menenangkan Anda ketika masalah datang menghampiri. Ketika
sahabat sudah menjadi pasangan, kepada siapa lagi Anda berpaling. Ketika
sahabat menjadi teman, belum tentu akan tetap senyaman sebelumnya untuk curhat
kepadanya. Jika salah menyampaikan, bisa-bisa malah menimbulkan salah paham dan
konflik dalam hubungan. Hubungan semacam ini memang sering menimbulkan krisis
identitas antara status teman dan pasangan.
Kehilangan Sahabat
Seiring berjalannya waktu pernikahan dan segala
permasalahan yang menghadapi, hubungan sebagai suami-istri menjadi lebih kental
daripada sebagai sahabat. Belum lagi munculnya tanggung jawab bersama
membersarkan anak dan bekerja keras untuk keluarga. Pelan-pelan status sahabat
hanya merupakan kenangan yang pernah Anda miliki. Hubungan Anda dan dia mungkin
saja berubah. Bisa jadi kedekatan dan keterbukaan Anda padanya tak sebesar dulu
lagi. Anda menjadi semakin dekat, tapi belum tentu menjadi lebih terbuka
dibanding ketika menjadi sahabat sebelumnya.
Sumber : ForumkamiNET
menarik sekali untuk dibaca
ReplyDeletedaging bacon