Al-qur’an telah menyerukan kepada umat manusia untuk
memperhatikan tamsil-tamsil, sebab dari situlah akan ditemukan suatu kebenaran
yang hakiki mengenai kekuasaan Allah, Yang Maha Pencipta lagi Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Disamping itu, tamsil juga sebagai sarana untuk
menginterpretasikan permasalahan atau peristiwa yang belum dipahami oleh umat
manusia.
Tidak sedikit orang yang salah jalan menjadi sadar setelah
memperhatikan ayat-ayat tamsil. Karena di dalam ayat tersebut banyak di dapati
pelajaran yang sangat berharga, terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
dan keimanan. Di dalam ayat-ayat tamsil juga dapat ditemukan berbagai karakter
umat manusia dalam pertahankan ideologi masing-masing. Dari situ nantinya dapat
kita ketahui konsekuensi orang-orang yang menolak ideologi Tauhid. Mereka
dianalogikan oleh al-qur’an seperti binatang. Dan banyak lagi hal yang menarik
yang perlu dipelajari dari ayat-ayat tamsil. Sebagaimana dalam surat al-Hajj
ayat 73 yang artinya : “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka
dengarkanlah perumpamaan itu.”
Apabila seseorang mau memperhatikan dengan seksama terhadap
perumpamaan-perumpamaan (tamsil) yang ada, maka keimanannya akan kian teguh. Sebab
di sana ia dapat menjumpai hal-hal yang belum diketahui sebelumnya sebagai
manifestasi atas kekuasaan Allah. Meskipun demikian, adalah orang-orang kafir
dan orang-orang fasiq yang memang telah sesat jalan hidupnya, hati dan akalnya,
telah dikunci mati oleh Allah, mereka tidak bisa memahami sedikitpun
tamsil-tamsil yang disajikan oleh al-qur’an.
Fuad Kauma. Tamsil
Al-Qur’an. Mitra Pustaka: Yogyakarta. 2000.
0 comments:
Post a Comment