Saturday, 3 March 2012

Tujuan Dibuatnya perumpamaan




Diantara tujuan dibuatnya perumpamaan atau tamsil dalam al-qur’an adalah agar manusia mau melakukan kajian terhadap kandungan al-qur’an, baik yang berkaitan dengan ekosistem, ekologi, astronomi, anatomi, teologi, biologi, sosiologi dan ilmu-ilmu lain termasuk untuk mengambil pelajaran dari kejadian yang dialami oleh umat-umat yang lampau. Semua ini adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah setelah melihat keagungan dan kekuasaan-Nya. 


Untuk melakukan kajian terhadap suatu masalah, orang harus berakal sehat dan berpengetahuan. Dengan sendirinya orang yang dungu dan tidak berilmu, tidak mungkin memahami tamsil yang disajikan al-qur’an, apalagi sampai melakukan kajian, jelas tidak mungkin. Oleh karena itu, orang yang bisa memahami makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam tamsil al-qur’an, hanyalah orang-orang yang berilmu dan orang yang mau menggunakan nalarnya. Seperti disebutkan oleh Allah dalam surat al-Ankabut ayag 43 yang artinya: “Dan perumpamaan-perumpamaan itu hanya dibuatkan untuk manusia, tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”


Yang dimaksudkan dengan “Memahami” pada ayat diatas adalah mengetahui tentang faedah dan pelajaran yang bisa diambil dari tamsil yang disajikan oleh al-qur’an tersebut, dan ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang berilmu.


Demikian diantara tujuan dibuatnya ayat-ayat tamsil dalam al-qur’an. Semoga kita bisa menyingkap misteri yang terkandung di dalamnya.

Fuad Kauma. Tamsil Al-Qur’an. Mitra Pustaka: Yogyakarta. 2000.

0 comments:

Post a Comment