Mendengkur
atau ngorok cukup sering dijumpai dan untuk sebagian orang memang merupakan
masalah yang tidak mudah diatasi. Suara yang timbul pada waktu mendengkur
disebabkan karena vibrasi atau getaran jaringan saluran napas yang dilewati
aliran udara. Gangguan aliran nafas dapat terjadi pada hidung yaitu adanya
penyempitan pada hidung, mungkin akibat kelainan anatomi atau ada cedera, menimbulkan
suara seperti bersiul. Menurut dokter Zubairi Djoerban, spesialis penyakit
dalam dan guru besar FKUI, vibrasi langit-langit di mulut menyebabkan suara
mendengkur yang lebih berat. Tetapi keadaan ini ternyata juga dapat disebabkan
oleh turbulensi aliran udara yang melewati saluran hidung yang menyempit. Pada
waktu tidur, lidah dapat jatuh ke belakang sehingga menyempitkan saluran udara
dan aliran udara menjadi terhambat.
Hambatan
aliran udara juga dapat disebabkan merokok, alkohol, iritasi akibat aliran
balik asam lambung, kegemukan, usia lanjut dan masalah hormonal, yang dapat
menyebabkan pembengkakan jaringan lunak di saluran nafas, dan selanjutnya
menyebabkan mendengkur. Mendengkur biasanya tidak ditimbulkan oleh penyebab
tunggal, tetapi kombinasi beberapa faktor tersebut diatas.
Untuk
mengatasi masalah mendengkur, perlu dicari faktor pemicunya. Untuk yang
bertubuh gemuk, Zubairi menyarankan agar mulai berdiet dengan mengurangi jumlah
kalori yang dimakan sehari-hari dan olahraga setiap hari, misalnya dengan jalan
cepat setengah jam. Buah dan sayuran perlu disediakan setiap hari, lebih banyak
makan sayur dan buah, lebih baik. Bila tidak dapat menyembuhkan atau mengurangi
dengkuran, semua upaya tersebut sudah dibuktikan dapat mengurangi risiko stroke,
serangan jantung dan kanker.
Mengorok
dapat menimbulkan masalah sosial maupun medis. Mendengkur dapat menyebabkan
kelelahan pada waktu bangun tidur sehingga sangat berbahaya jika menyetir mobil
atau jika bekerja di tempat yang membutuhkan kewaspadaan tinggi.
Selain
itu, lanjut Zubairi, menurut penelitian, diketahui bahwa pasien yang mendengkur
mempunyai risiko untuk menderita tekanan darah tinggi dan komplikasinya seperti
stroke.
Mendengkur
yang disertai dengan henti napas (sleep apnea) ketika tidur dapat berdampak
buruk terhadap kesehatan. Sleep apnea didefinisikan sebagai henti nafas --
paling sedikit 10 detik -- yang terjadi sewaktu tidur. Sleep apnea menyebabkan
kadar oksigen di darah menurun. Dampak mendengkur yang disertai sleep apnea
menyebabkan yang bersangkutan menjadi ngantuk pada siang hari, sakit kepala
pada pagi hari, malam sering kencing, dan kadang-kadang dapat menyebabkan
impotensi.
Banyak
terapi yang kini tersedia untuk mengatasi masalah mendengkur. Namun perlu
diingat bahwa mendengkur tidak selalu mudah teratasi karena penyebabnya yang
multifaktor. Salah satu pilihan adalah dengan memasang suatu alat pada gigi
sehingga dagu menjadi maju ke depan. Tapi alat ini tidak selalu dapat membantu.
Alat bantu yang dimasukkan ke hidung dapat sedikit membantu mengatasi masalah
sumbatan aliran udara di hidung. Pilihan lain adalah pelumas tenggorokan atau
bantal dengan bentuk tertentu sehingga memperbaiki posisi kepala ketika tidur.
Terkadang
diperlukan tindakan pembedahan di hidung, langit-langit mulut, lidah dan leher,
tergantung lokasi jaringan yang berperan dalam timbulnya dengkuran. Pada hidung
misalnya, dengan meluruskan tulang rawan hidung, mengecilkan jaringan pada
lapisan dalam hidung, membuang polip hidung bila ada atau menghilangkan pembengkakan
jaringan akibat alergi.
Untuk
mengatasi henti napas ketika tidur dapat dilakukan dengan memakai alat bantu
napas khusus atau jika tidak membantu dapat dilakukan tindakan pembedahan.
Henti napas ketika tidur disebabkan karena tertutupnya saluran napas bagian
atas. Sering dihubungkan dengan berkurangnya saturasi oksigen dalam darah.
Penurunan saturasi ini diakibatkan karena kelelahan atau tidur tak nyenyak.
Alat yang dapat membantu adalah CPAP (Continous Positive Airway Pressure) yaitu
alat bantu semacam pompa yang mempunyai tekanan tertentu, dipakai sebagai masker
di hidung atau wajah. Tekanan positif berfungsi sebagai pompa untuk memberikan
oksigen.
Selain
alat bantu dan prosedur-prosedur di atas, maka faktor-faktor yang berhubungan
dengan timbulnya dengkuran juga perlu diatasi. Bila merokok, sebaiknya
dihentikan karena dapat menyebabkan jaringan di tenggorokan membengkak serta
dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga tenggorokan teriritasi dan
membengkak. Berat badan juga perlu diturunkan.
Bila tips
diatas sudah dijalankan dan belum berhasil, maka untuk membantu memecahkan
masalah mendengkur harap berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, bila
mendengkur dan merasa tidak segar sewaktu bangun pagi, gemuk, sering tertidur
di siang hari, dan ketindihan (tiba-tiba gelisah, tidak bisa bergerak sewaktu
tidur), maka Anda perlu konsultasi ke dokter.
Sumber : Republika.co.id
0 comments:
Post a Comment