Para ilmuwan mengatakan mereka
mungkin telah menemukan cara katak memperkirakan gempa bumi, lapor BBC
(01/12/2011). Pada tahun 2009, katak-katak di L'Aquila, Italia menghilang dari
kolam-kolam setempat, tiga hari sebelum gempa besar.
Para peneliti, dalam laporan yang
diterbitkan di Jurnal Internasional untuk Penelitian Lingkungan dan Kesehatan
Masyarakat, mengatakan bahwa batu-batu di kerak bumi mengeluarkan partikel
bermuatan, sebelum gempa dan hal ini mempengaruhi air.
Para ilmuwan memperkirakan katak
dapat mendeteksi perubahan ini sebelum lempeng tektonik bergeser. Tim yang
dipimpin oleh Friedemann Freund dari NASA dan Rachel Grant dari Universitas
Terbuka Inggris berharap hipotesis mereka ini dapat membantu pakar biologi dan
geologi untuk bekerja sama mencari tahu bagaimana binatang mengetahui
tanda-tanda gempa.
Grant, pakar biologi dari Universitas
Terbuka, mengamati koloni katak di L'Aquila sebagai bagian dari penelitiannya.
"Sangat dramatis," katanya.
"Dari 96 katak menjadi kosong dalam waktu tiga hari." "Setelah
itu saya dihubungi oleh NASA," tambahnya. Para ilmuwan dari badan ruang
angkasa Amerika Serikat tengah mempelajari perubahan kimia yang terjadi saat
bebatuan di perut bumi mengalami tekakan besar.
Mereka juga tengah meneliti apakah
perubahan itu terkait dengan eksodus masal katak. Pakar geofisika Friedemann
Freund mengatakan bebatuan di kerak bumi yang mengalami tekanan besar,
mengeluarkan partikel. Partikel-partikel yang terlepas di udara saat mencapai
permukaan bumi menjadi molekul udara yang disebut ion.
Perubahan kimia ini dapat
mempengaruhi bahan organik yang larut di air dan menjadikan bahan ini beracun
untuk binatang yang tinggal di air. Mekanisme ini rumit dan para ilmuwan
mengatakan proses ini perlu diuji lagi secara cermat. Namun Dr Grant mengatakan
mekanisme ini adalah yang pertama sebagai "petunjuk gempa" yang dapat
dirasakan oleh binatang.
Dr Freund mengatakan sikap binatang
ini dapat menjadi salah satu dari sejumlah hal yang dapat digunakan sebagai petunjuk
gempa. "Begitu kita mengerti semua sinyal ini dan melihat ada empat atau
lima petunjuk yang mengarah pada hal yang sama, maka kita bisa memperkirakan
sesuatu akan terjadi," kata Dr Freund kepada BBC Nature.
Katak di L'Aquila bukan satu-satunya
binatang yang berperilaku aneh sebelum gempa. Sejumlah laporan menyebutkan
reptil, amfibi, dan ikan juga berperilaku aneh sebelum gempa terjadi. Pada
1975, di Haicheng, Cina, banyak orang yang melihat ular keluar dari sarangnya,
satu bulan sebelum kota itu diguncang gempa. Pergerakan ular ini aneh karena
biasanya binatang ini tidur lama di tengah musim dingin, dan keluar pada saat
suhu membeku merupakan tindakan bunuh diri untuk binatang berdarah dingin ini.*
Sumber : Hidayatullah.com
0 comments:
Post a Comment