Pendahuluan
Vietnam
artinya negeri selatan. Negeri ini mempunyai luas 329.556 km, dengan iklim 54.427.000jiwa dan tingkat kepadatan penduduk 165/km.
Negara ini merupakan sebuah republik sosialis dengan
kepala Negara Presiden, dan kepala pemerintahannya Perdana Menteri.
Ibukota
Hanoi,
dan satuan mata uang Vietnam adalah dong (100 sau), bahasa
resmi Vietnam.
Lagu kebangsaannya Tien Quan Ca (The March To The Front).
Dalam bahasa Vietnam negara ini dikenal dengan sebutan lengkap Cong
Hua Xa Hoi Chu Nghia Vietnam.
Dalam
hal iklim Vietnam beriklim tropis, dengan angin yang mempengaruhi
cuaca sepanjang tahun. Pada musim panas, wilayah Vietnam berhujan
lebat dari barat daya, sedangkan pada musim dingin curah hujannya
ringan dari timur laut. Vietnam pada Nopember-April. Suhu rata-rata
pada bulan Januari di Hanoi adalah sekitar 17 derajat C, sedangkan
pada bulan Juni berkisar 28 derajat C. Delta Sungai Merah dari bulan
Mei-Oktober memiliki suhu udara yang cukup tinggi, hujan lebat, dan
kadang terke-9na
angin topan yang melanda sampai ke Teluk Tonkin.
Dalam
setahun, curah hujan Hanoi adalah sekitar 183 cm. Sementara wilayah
Vietnam selatan tetap lembab sepanjang tahun, sedangkan di Ho Chi Min
selama musim panas (April-November) curah hujan dapat mencapai 200cm.
Wilayah tengah umumnya lebih kering dan dingin. Daerah pegunungan
umumnya bersuhu rendah dan lebih banyak hujan dibandingkan daerah
delta dan pantai.
Hampir
seluruh penduduk Vietnam (80%) adalah dari bangsa Vietnam, yang
tinggal memusat di dua Delta, yaitu Delta Sungai Tengah dan Delta
Mekong. Di Vietnam etnis minoritas adalah Chinese,(1.000.000 jiwa),
Kampuchea (350.000), Melayu-Campa (20.000) yang hidup didaerah
pedesaan. Selain itu dalam kelompok minoritas ini terdapat keturunan
Thai (3.509.000), Man (100.000), Meo (80.000), Muong (25.000), Nung,
Lolos, dan lain-lain.
Agama
utama penduduk Vietnam adalah Buddhisme. Meski demikian, 10% penduduk
Vietnam selatan beragama Khatolik. Selain itu, terdapat juga para
penganut agama Hoa-Hoa (yang erat hubungannya dengan Buddhisme),
agama Chao Dai (yang erat hubungannya dengan Thaoisme), dan minoritas
muslim.
Sebelum
1954, Vietnam merupakan salah satu dari 3 negara Indo-China jajahan
Perancis, di samping Laos dan Kamboja, wilayah ini uga diseut Coachin
China, Annam, atau Tonkin. Wilayah Negara ini di sebelah utara
berbatasan dengan wilayah China, di barat dengan Laos dan Kampuchea,
dan di selatan serta timur dengan Laut China Selatan dan Teluk
Tonkin.
Vietnam
telah tumbuh sebagai bangsa tersendiri pada abad II SM. Bangsa
Vietnam mendiami daerah-daerah bersejarah, seperti Tonkin (Utara),
Annam (Tengah), dan Cochin China (Selatan). Lebih kurang pada III SM,
Tonkin dan Annam ditaklukkan oleh China. Kemudian, pada abad II,
Kerajaan Campa muncul di Vietnam tengah.
Selanjutnya,
pada 939, China diusir. Keadaan ini telah vmemungkinkan Kerajaan
Annam berkembang dan kemudian mengalahkan Campa (1471) dan meluas ke
selatan hingga ke wilayah Cochin China. Pedagang dan minoritas Barat
mendarat di wilayah Vietnam pada 1500. Pada 1859, Saigon (sekarang
Bandar Ho Chi Min) direbut Perancis dan demikian juga seluruh Cochin
China pada 1862. Sesudah perang dunia II dan dalam penduduk Jepang,
Ho Chi Min memproklamirkan Negara Vietnam merdeka (1945).
Dalam
usaha memulihkan kekuasaannya (1946-1954), Perancis mengalami
kekalahan di Dien Bien Phu. Sebagai keputusan Konferensi Geneva
(1954), sambil menunggu pelaksanaan pemilihan umum, untuk nsementara
Vietnam dibagi dua: Vietnam Utara yang komunis dan Vietnam Selatan
yang non-komunis. Dengan dukungan Amerika Serikat, pemerintah Ngo
Dinh Diem menyatakan berdirinya republic merdeka di Selatan (1955)
dan menolak diselenggarakannya pemilihan umum (156). Kejadian ini
kemudian menyebabkan meletusnya perang Vietnam, yang baru berakhir
pada 1975 dengan kemengan Vietnam Utara.
Dalam
perang ini, terdapat pasukan rakyat yang terkenal dengan nama Viet
Cong San (pasukan komun Vetnam). Ada awalnya pasukan Vietkong
ditunjukan untuk memerangi Ngo Dinh Diem yang korup, tetapi kemudian
berkembang melawan pasukan Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat. Atas
dasar kerja sama antar pemerintah di Selatan dan Amerika pada 1961,
pasukan Amerika Seriakt membantu Vietnam Selatan. Pada 1963, Amerika
Serikat mulai membom Vietnam Utara. Pada 1968, jumlah pasukan Amerika
Serikat di Vietnam Selatan telah mencapai 545.000 personil, perang
ini berakhir dengan jatuhnya Saigon pada mei 1975.
- Letak Geografis
Letak geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan Cina di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut Cina Selatan di sebelah timur. Letaknya ini berada di kawasan Indocina. Letak astronomisnya adalah 1020 – 1090 BT dan 80 – 230 LU. Luas Vietnam kurang lebih 331.688 km2.
Daerah
Vietnam terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan lebat dan
sedikit dataran rendah. Pegunungan Utara terletak di bagian barat
laut. Puncak tertingginya adalah Fan-Si-Pan (3.143 m). Di wilayah
bagian utara terdapat gunung Tsin Ho dan di bagian selatan terdapat
gunung Chu Yang Sin.
Delta
sungai Merah membentang dari pegunungan Utara sampai teluk Tonkin.
Wilayah ini merupakan daerah pertanian.
Pegunungan
Annam merupakan rangkaian pegunungan di wilayah barat dari pegunungan
Utara sampai 80 km di utara Ho Chi Minh City.
Dataran
pantai meliputi wilayah timur dan bagian tengah, membentang dari
delta sungai Merah sampai sungai Mekong.
Delta
Mekong terbentuk oleh sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan sungai
yang sering dilanda banjir setiap tahunnya. Vietnam beriklim tropis
musim.
Mayoritas
penduduknya adalah etnis Vietnam, Khmer, dan Cham. Kelompok etnis
terbesar adalah etnis Vietnam/Kinh. Mereka tinggal di sekitar
delta-delta endapan dan dataran rendah di tepi pantai. Orang Kinh
memengaruhi kehidupan nasional melalui kontrol mereka dalam
urusan-urusan politik dan ekonomi. Kebudayaan Vietnam berpegang teguh
pada konfusianisme yang menekankan pada tugas-tugas yang bersifat
kekeluargaan.
Sebagian
besar mata pencaharian penduduk Vietnam adalah pertanian. Hasil utama
pertaniaannya adalah padi. Vietnam telah berhasil membuat sejuta
hektar sawah padi yang hasilnya diekspor ke berbagai negara termasuk
Indonesia. Vietnam juga menghasilkan jagung, kapas, teh, tebu, ubi
jalar, buah-buahan, dan tembakau. Hasil industri Vietnam diantaranya
semen, pupuk, ban. dan tekstil. Hasil pertambangannya meliputi emas,
bijih besi, timah, gamping, fosfat, dan seng.
- Kerajaan Campa
a.
Awal Permulaan
Campa : Kerajaan
Lin-Yi
Campa
terletak di sebrang laut sebelah selatan propinsi Goangdong (Tiongkok
Selatan) demikian menurut catatan Ma Huan dalam bukunya Ying Yang
Sheng
Lan
(pemandangan indah di sebrang samudra) orang berlayar menuju ke
sebelah barat daya dari kabupaten Chang Le,
propinsi Fujian (Tiongkok Selatan)
bila ada angin buritan kapal akan sampai di Campa pada hari ke-10. Di
sebelah selatan Campa terdapat kerajaan tetangga bernama Kamboja.
Di sebelah barat berbatasan dengan dengan Laos. Di sebelah laut timur
adalah laut besar.
Di
bagian timur laut Campa terdapat sebuah pelabuhan, Xinzhaou
(Qoui-Nho)
di pantai terdapat sebuah menara batu. Di sana tempat berlabuh
kapal-kapal yang berdatangan. Kampungnya bernama Sri Vijaya
dan dipimpin oleh dua kepala kampong yang mengurus 50-60 kepala
keluarga. Kota Campapura sebagai ibu kota Kerajaan
Campa terletak kira-kira 100 li (puluhan kilometer) di sebelah barat
daya kampong itu. Di kota Campapura terdapat istana sang raja. Tembok
kotanya terbuat dari batu dan berpintu empat. Pintu gerbangnya dijaga
ketat.
Kerajaan
Champa
(bahasa
Vietnam:
Chiêm
Thành)
adalah kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk
Vietnam
tengah dan selatan, diperkirakan antara abad ke-7 sampai dengan 1832.
Sebelum Champa, terdapat kerajaan yang dinamakan Lin-Yi
(Lam Ap), yang didirikan sejak 192,
namun hubungan antara Lin-Yi
dan Campa masih belum jelas. Komunitas masyarakat Champa, saat ini
masih terdapat
di
Vietnam,
Kamboja,
Thailand,
Malaysia
dan Pulau
Hainan
(Tiongkok). Bahasa
Champa
termasuk dalam rumpun bahasa
Austronesia.
Kerajaan
Lin-Yi
merupakan inti pertama negri Campa yang masuk sejarah pada akhir abad
ke-2. Sumber-sumber Cina memberitakan pendiriannya sekitar tahun 192.
Pembentukan kerajaan Lin-Yi
pada tahun 192 didahului setengah abad sebelumnya, yakni pada tahun
137, dengan usaha penyerbuaan pertama terhadap Siang-Lin oleh
segerombolan orang Bar-Bar
yang kira-kira 1000 jumlahnya yang datang dari luar perbatasan
Jen-Nan.
Sebelum
terbentuknya Kerajaan Champa, di daerah tersebut terdapat Kerajaan
Lin-Yi
(Lam Ap), akan tetapi saat ini belum diketahui dengan jelas hubungan
antara Lin-Yi
dan Champa. Lin-Yi
diperkirakan didirikan oleh Seorang pegawai peribumi yang bernama
K’iu-Lien
mengambil keuntungan dari merosotnya kekuasaan Dinasti Han akhirnya
untuk membentuk wilayahnya dari sebagian wilayah militer Cina,
kemudian menyatakan diri raja di Sianglin, wilayah yang paling
selatan secara kasar dapat disamakan dengan bagian selatan yaitu di
daerah kota Huế
yang sekarang menjadi provinsi Vietnam: Thuathien. Mula-mula Lin-Yi,
“ibu kota Lin disangka kependekan dari Siam-lin Yi,
ibu kota-Siang-Lien.
Tetapi akhir-akhir ini dikemukakan Menurut Stein kemungkinannya
sebagai nama suku bangsa.
b.
Wilayah Kekuasaan
Sebelum
tahun 1471, Champa merupakan konfederasi dari 4 atau 5 kepangeranan,
yang dinamakan menyerupai nama wilayah-wilayah kuno di India:
Indrapura
– Kota Indrapura saat ini disebut Dong Duong, tidak jauh dari Da
Nang
dan Huế
sekarang. Da Nang dahulu dikenal sebagai kota Singhapura, dan
terletak dekat lembah My
Son
dimana terdapat banyak reruntuhan candi dan menara. Wilayah yang
dikuasai oleh kepangeranan ini termasuk propinsi-propinsi Quảng
Bình,
Quảng
Trị,
dan Thừa
Thiên–Huế
sekarang ini di Vietnam. Amaravati
– Kota Amaravati menguasai daerah yang merupakan propinsi Quảng
Nam
sekarang ini di Vietnam. Vijaya
– Kota Vijaya saat ini disebut Cha Ban, yang terdapat beberapa mil
di sebelah utara kota Qui
Nhon
di propinsi Bình
Định
di Vietnam. Selama beberapa waktu, kepangeranan Vijaya pernah
menguasai sebagian besar wilayah propinsi-propinsi Quang-Nam,
Quang-Ngai, Binh Dinh, dan Phu Yen. Kauthara
– Kota Kauthara saat ini disebut Nha Trang, yang terdapat di
propinsi Khánh
Hòa
sekarang ini di Vietnam. Panduranga
– Kota Panduranga saat ini disebut Phan Rang, yang terdapat di
propinsi Ninh
Thuận
sekarang ini di Vietnam. Panduranga adalah daerah Champa terakhir
yang ditaklukkan oleh bangsa Vietnam.
Diantara
kepangeranan-kepangeranan tersebut terdapat dua kelompok atau suku:
yaitu Dua
dan Cau.
Suku Dua terdapat di Amaravati dan Vijaya, sementara suku Cau
terdapat di Kauthara dan Panduranga. Kedua suku tersebut memiliki
perbedaan tata-cara, kebiasaan, dan kepentingan, yang sering
menyebabkan perselisihan dan perang. Akan tetapi biasanya mereka
berhasil menyelesaikan perselisihan yang ada melalui perkawinan antar
suku.
- Kedatangan Islam Di Campa
Kedatangan
Islam di Campa dibuktikan dengan adanya dua buah prasasti kufi yang
di temukan di Phanrang/ pahanri (Panduranga). Dalam prasasti tersebut
bertarikh 1039 M, dan yang saytu bertarikh 1035- 1039 M, ini
menunjukkan bahwa orang Islam telah datang dan menetap di Campa
semenjak pertengahan abad ke-10. Dalam cerita lain disebutkan bahwa
telah ada hubungan antara Campa dengan Islam sekitar tahun 1000
hingga tahun 1036 M. Jadi, Raja Campa pergi ke Makkah selama kurang
lebih 37 tahun kemudian kembali lagi ke Campa. Adapun mengenai siapa
orang Islam pertama yang datang dan menetap di Campa, Fatimi dan
Ravaise berpendapat bahwa kebanyakan orang Islam yang datang ke Campa
adalah orang-orang dari Parsi. Sebagai buktinya ialah pengembaran
orang-orang Cina yang bernama I-Ching yang menaiki sebuah kapal
Po-see (Parsi) pada tahun 671.
Dari
kedua ukiran tulisan prasasti kufi di atas dikatakan bahwa keduanya
ini berasal dari Syi’ah
yang di tulis oleh orang Parsi/ orang Islam Parsi, salah satu
diantara keduanya yaitu bertuliskan Abu Kamil. Yang mempunyai tujuan
sama seperti orang Persia dan Iraq datang ke Campa diduga untuk
mencari kekayaan. Mengenai prasasti yang kedua Fatimi dan Ravaise
juga berpendapat bahwa prasasti tersebut telah ditulis oleh orang
Parsi juga yang bertuliskan Mahmud Ghaznawi yang pada waktu itu
memerintah hampir seluruh Persia.
Selain
itu petunjuk lain mengenai Islam di Campa ini adalah adanya
upacara-upacara Cam Bani misalnya upacara menamai bayi yang hampir
semuanya rata-rata bernama Ali, Ibrahim atau Muhammad untuk bayi
laki-laki dan Fatimah untuk bayi perempuan, ini menandakan pengaruh
dari unsur Syiah atau Parsi. Pada masa ini juga dunia Melayu sedang
mengalami Islamisasi. Jadi, Islam mulai sepenuhnya berkembang di Cam
setelah mereka berhubungan dengan dunia Melayu.
Seperti
yang telah dijelaskan diatas orang Islam dikawasan Panduranga
memanggil diri mereka Cam Bani yang diambil dari bahasa Arab “Bani”
artinya anak atau keturunan. Dan Kebanyakan para pegawai Bani ini
memahami bahasa Arab dan memiliki beberapa salinan Al-
Qur’an. Masjid menghadap ke Makkah dan ditutup hampir sepanjang
tahun kecuali pada bulan Ramadhan. Ramadhan yang di kenal sebagai
Ramadon atau bulan ok (bulan berpuasa) adalah yang diperuntukan
kepada ahli-ahli agama Bani yang akan berpuasa mewakili semua
komuniti. Namun mereka hanya berpuasa hanya tiga hari pertama bulan
tersebut. Khutbah sembahyang Jum;at terdiri dari Syarahan (kajian)
yang dipetik dari beberapa ayat Al-Qur’an,
diikuti dengan jamuan makan. Meskipun Campa ini merupakan Islam dan
Allah disertakan dalam imannya tetapi dalam pelaksanaannya berbeda
dengan Islam. Yang didalamnya terdapat beberapa kesan tentang
kepercayaan primitife Melayu-Polinesia yang bercampur aduk dengan
unsur- unsur Brahmanisme. Menurut mereka meskipun beragama Islam
namun tidak salah apabila melibatkan “Po Yang” (kesucian) yang
dipandang tinggi oleh orang kafir. Mereka menyambut satu upacara
pemujaan khas yang dipandang sebagai semangat bayi yang meninggal
ketika masih bayi atau keguguran. Mereka percaya bahwa semangat ini
menunggu untuk dihidupkan kembali.
- Islam Dan Kerajaan Campa
Islam
masuk dan berkembangnya di Vietnam, khususnya Islam
pada tahap awal tidak bisa dilepaskan dari kehadiran kerajaan dan
etnis Campa, uraian tentang Islam
di Vietnam diawali dengan uraian sejarah keberadaan Campa Kuno
dan Etnis Campa.
Campa,
menurut literatur Cina dari negeri bernama Lin-Yi
(yang muncul pada 192 M), terletak dibagian tengah negeri Vietnam
sekarang, antara Gate Of Annam (Hoanh Son) di uatara dan sungai
Donnai selatan. Penduduk Lin-Yi
bertutur dalam bahasa Cham dari rumpun Austronesia. Sejak awal Lin-Yi
negeri yang takluk pada china dan membayar upeti kepada China. Nama
“Campa” disebut dan dipakai pertama kali dalam dua buah
inskkripsi bahasa sansekerta, satunya bertarikh 658 M yang ditemukan
bagian tengah Vietnam. Dan satu lagi ditemukan pada 668 M di kamboja.
Abad VIII merupakan puncak kerajaan Campa, yang ditandai dengan
kekuasaan wilayahnya daan kemajuan peradabannya. Pada masa ini, Campa
merupakan sebuah kerajaan persekutuan yang terdiri dari kerajaan
negeri : Indrapura, Amarawati, Vijaya, Kauthara dan Pandurangan
yang masing-masing mempunyai pemerintah yang otonom dengan ibu negara
Indrapura (Quang Nam
sekarang). Kerajaan Campa mempunyai hubungan dengan kerajaan-kerajaan
tetangganya, dengan China dan Vietnam diuatara, Kamboja
dibarat, dan Nusantara di selatan. Contoh secara teratur mengirim
utusan-utusan dan mengadakan hubungan ekonomi dan keagamaan dengan
China. Ajaran agama yang dianut masyarakat Campa
pada abad VIII dan IX adalah buddha mahayana, yang merambah Campa
melalui sami (Pendeta
Buddha) yang datang dari Cina.
Adapun relasinya dengan nusantara bermula ketika terjadi perompakan
besar-besaran oleh orang Jawa
penghujung abad VIII. Hubungan itu kemudian menjadi lebih baik dalm
bentuk hubungan perdagangan dan persahabatan.
Pada
abad IX, terjadi peralihan orientasi Campa dari China. Mulai jaman
ini kebudayaan Campa termasuk sistem sosial keagamaan dan lain
sebagainya, dipengaruhi oleh budaya India dan agama Hindu dan Budha.
Pada 939 M, muncul kekuatan baru di wilayah ini, yakni Dai Viet
(kemudian menjadi Vietnam). Mulai sejak itu terjadi peperangan yang
berkepanjangan antara Vietnam dan
Campa. Pada 982 M, Vietnam berhasil menghancurkan ibu kota
Indrapuraraja Campa memindahkannya jauh ke selatan, yakni ke Vijaya
(Binh Dinh sekarang). Namun pada 1044, Dai Viet (Vietnam) bahkan
berhasil menduduki kota Vijaya dan membunuh rajanya..berbagai usaha
pernah dilakukan raja-raja Campa
untuk
membalas dendam dan menyerang Vietnam
yang
semakin dapat memperbesar wilayahnyadan mencaplok Campa. Suatu kali
kerajaan Campa pernah kembali pada masa kejayaannya, meski hanya
dalam durasi singkat, yaitu ketika diperintah oleh Che Bong Nga
(1360-1390), dialah yang berhasil dalam usaha mengembalikan wilayah
yang dirampas Vietnam dan dalam memerintah dengan cukup adil serta
berjaya memerangi para perampok.
Pada
1471, Raja Vietnam Le Thanh Tong menyerang Campa secara
besar-besaran, dan menghancurkan Vijaya, membunuh lebih 40.000
penduduk, mengusir lebih dari 30.000 lainnya dari bumi Campa, bahkan
lebih jauh lagi dia telah menghancurkan sisa-sisa kebudayaan Campa
yang dipengaruhi Hindu/Buddha
dan
kemudian menggantikannya dengan kebudayaan China/Vietnam. Dengan
kemenangan Le Thanh Tong 1471 itu, tamatlah riwayat kerajaan Campa
belahan utara, khususnya Indrapura, Amarawati, Vijaya.
Selanjutnya
yang bertahan adalah sisa-sisa kerajaan Campa belahan selatan, yaitu
Kauthara dan Panduranga, yang diperintahi oleh Bo Tri Tri dan
pengganti-penggantinya. Kerajaan Campa mulai menerima kebudayaan
melayu serta Islam
yang masuk melalui pelabuhan Panduranga dan Kauthara, dan juga
meningkatkan hubungan dengan negeri-negeri di Melayu dan Nusantara.
Bahkan dikabarkan bahwa raja Campa yang bernama Po Klau Halu
(1579-1603) sudah memeluk Islam
dan pernah mengirim tentaranya untuk membantu Sultan Johor di
Semenanjung Malaka untuk berperang menentang Portugis
pada 1511.
Bagaimanapun
raja Ngunyen dari Vietnam menaklukan Khautara (1659) dan Panduranga
(1697). Akibatnya, raja Pandurangan
terakhir, Po Chei Brei terpaksa mengungsi meninggalkan negereinya
bersama ribuan pengikutnya menuju Rong Damrei di
Kamboja.
Pada 1832 penguasa Vietnam Minh Menh melakukan pembunuhan
besar-besaran terhadap sisa-sisa terakhir penduduk Campa
Panduranga,
dan merampas seluruh sawah ladang mereka serta memasukkan wilayah
Pandurangan menjadi bagian Vietnam. Hal ini menandai lenyapnya
sisa-sisa kerajaan Campa terakhir dari peta bumi untuk selamanya,
walaupun kebudayaan dan etnis Campa
tetap
berlanjut dipengungsian yakni Kamboja.
Seperti
telah diuraikan sebelumnya banyak orang Campa
yang meninggalkan tanah airnya
karena
desakan Nan Tien atau pergerakan orang-orang Vietnam ke selatan.
Untuk menyelamatkan diri mereka Hijrah ke Kamboja. Di
Kamboja
mereka bertemu dengan kelompok Melayu yang datang dari Nusantara.
Akulturasi budaya yang terjadi karena persamaan agama dan rumpun
bahasa Austronesia
tersebut
membentuk sebuah komunitas masyarakat baru yang di sebut Melayu-Campa
atau Java-Campa.
- Kondisi umat Islam Vietnam Terkini
Masyrakat
muslim Vietnam biasanya dibedakan menjadi dua kategori. Pertama,
masyarakat muslim pendatang yang berkembang di kota – kota besar,
seperti Ho Chi Minh ( dahulu Saigon ), Tay Ninh, dan An Giang,
yang berbatasan dengan Kamboja. Mereka kebanyakan terdiri dari
berbagai negeri dan bangsa. Kedua, masyarakat muslim Cam, yang
merupakan penduduk lokal dan komunitas muslim tertua yang menepati
dataran pesisir Vietnam Tengah,
di Annam Lama, wilayah Thun Hai, Phan Rang, dan Nha Trang, serta juga
kawasan Selatan,
seperti Chau Doc dan Phan Thiet. Jumlah masyarakat muslim sekitar 1
persen dari seluruh populasi Vietnam, yakni sekitar 420.000 jiwa.
Di
bawah pemerintahan komunis sejak 1975, agama memang disingkirkan
menjadi kegiatan personal ( pribadi ) yang sempit dan terbatas.
Hanya karena pengalaman pernah merasakan tekanan yang tiada henti
dalam berbagai era pemerintahan, daya tahan spiritual masyarakat
Vietnam cukup tangguh.
Setelah
Vietnam memasuki era baru dan politik terbuka, umat Islam juga ikut
menikmati perubahan politik tersebut: baik secara internal, dalam
bentuk semakin terbukanya kegiatan keagamaan dan semakin pulihnya
posisi sosial umat Islam; maupun eksternal, relasi yang dimilikinya
dengan dunia internasional, khususnya hubungan dengan kelompok Cam di
Kamboja dan pusat-pusat Islam Asia Tenggara, serta dana Islam Arab.
Dengan dibangunnya pusat pengkajian dan pendidikan Islam
dikota Ho Chi Minh dan dibukanya kantor perwakilan negara-negara
sahabat yang mayoritas penduduknya muslim, suasana dikota tersebut
tidak lagi mencerminkan suasana “Anti
Tuhan”.
Sebbagaimana
dilaporkan oleh Sedik Taouti, saat ini terdapat badan koordinasi
Masjid Vietnam yang berpusat di Nam Ky Khoi Nghia 52, Phu Nhuam (Ho
Chi Minh). Adapun susunan kepengurusannya : Haji Apdal Haliem
(ketua), Tuan Yousouf (Wakil Ketua), Hidir Sane Houanne (sekretaris),
dan Mousa Misky (Bendara).
Di
Vietnam terdapat Masjid yang cukup besar, antara lain Masjid
Hannoi yang cukup bersejarah, Masjid Rahim (Jalan Dung Du 66), Nam Ky
Khoi Nghia, Masjid Tran Hung Dao 459, Masjid le Quang Liem, Masjid
Nurul Islam, Masjid Hayatul Islam, Masjid Mubarok dan Masjid Nurul
Islam (Phu Nhum).
Penutup
Letak
geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan China disebelah utara, Laos
di sebelah laut barat, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut China
Selatan di sebelah timur. Letak ini berada di kawasan Indocina. Letak
astronisnya adalah 1020
– 1090
BT dan 80
– 230
LU. Luas Vietnam kurang lebih 331.688 km2.
Vietnam
artinya negeri selatan. Negara ini merupakan sebuah republik sosialis
dengan
kepala Negara Presiden, dan kepala pemerintahannya Perdana Menteri.
Ibukota
Hanoi,
Dalam bahasa Vietnam negara ini dikenal dengan sebutan lengkap Cong
Hua Xa Hoi Chu Nghia Vietnam.
Sebelum
1954, Vietnam merupakan salah satu dari 3 negara Indo-China jajahan
Perancis, di samping Laos dan Kamboja, wilayah ini uga diseut Coachin
China, Annam, atau Tonkin. Wilayah Negara ini di sebelah utara
berbatasan dengan wilayah China, di barat dengan Laos dan Kampuchea,
dan di selatan serta timur dengan Laut China Selatan dan Teluk
Tonkin.
Vietnam
telah tumbuh sebagai bangsa tersendiri pada abad II SM. Bangsa
Vietnam mendiami daerah-daerah bersejarah, seperti Tonkin (Utara),
Annam (Tengah), dan Cochin China (Selatan). Islam
masuk dan berkembangnya di Vietnam, khususnya Islam
pada tahap awal tidak bisa dilepaskan dari kehadiran kerajaan dan
etnis Campa.
Pada
1471, Raja Vietnam Le Thanh Tong menyerang Campa secara
besar-besaran, dan menghancurkan Vijaya, membunuh lebih 40.000
penduduk, mengusir lebih dari 30.000 lainnya dari bumi Campa, bahkan
lebih jauh lagi dia telah menghancurkan sisa-sisa kebudayaan Campa
yang dipengaruhi Hindu/Buddha
dan
kemudian menggantikannya dengan kebudayaan China/Vietnam. Dengan
kemenangan Le Thanh Tong 1471 itu, tamatlah riwayat kerajaan Campa
belahan utara, khususnya Indrapura, Amarawati, Vijaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah,
Taufik, dan Sharon Siddique. 1989. Tradisi
dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara.
Jakarta: LP3ES.
Ecole
Francaise D’ekstreneorient, Kerajaan
Campa,
Jakarta: PN Balai Pustaka, 1981.
Hussein,
Ismail, dkk, Tamadun
Melayu,
Kuala Lumpur: Dewan Pustaka dan Budaya Kementrian Pendidikan
Malaysia, 1995.
Saifullah,
Sejarah
dan Kebudayaan islam di Asia Tenggara.
Yogyakarta: Pustaka Pelajaran. 2012.
Http://Www.Dakwatuna.Com/2009/06/2737/Umat-Islam-Di-Vietnam/#Ixzz1ukos3dcr cat : Jam akses 09:05 PM.
0 comments:
Post a Comment