Saturday 2 June 2012

10 Jenis Kesenian Tradisional Banten

Angklung Buhun

Angklung buhun adalah alat musik tradisional khas Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Angklung buhun adalah angklung tua yang menjadi kesenian pusaka masyarakat Baduy. Kesenian ini dianggap memiliki nilai magis (kekuaan gaib) dan sakral. Selain itu kesenian ini juga punya arti penting sebagai penyambung amanat untuk mempertahankan generasi masyarakat Baduy.

Angklung Gubrag

Angklung Gubrag Merupakan salah satu kesenian tradisional yang sudah langka, namun masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Kresek – Kabupaten Tangerang masih melestarikan kesenian Angklung Gubrag pada acara khitanan, perkimpoian dan selamatan kehamilan. Pada masa lalu kesenian Angklung Gubrag dilaksanakan pada saat ritual penanaman padi dengan maksud agar hasil panen berlimpah. Instrumen yang digunakan 6 buah angklung menggunakan bambu hitam, masing-masing memiliki nama: bibit, anak bibit, engklok 1, engklok 2, gonjing dan panembal, dilengkapi dengan terompet kendang pencak dan seruling. Di atas angklung dikaitkan pita yang berasal dari kembang wiru, menurut kepercayaan kembang wiru dan air yang berasal dari angklung dipercaya dapat menjadi obat dan penyubur tanaman. Semua pemain berdiri tidak menari kecuali penabuh dogdog lojor menabuh sambil ngibing diiringi beberapa penari perempuan dengan kostum kebaya dan kain.

Bendrong Lesung

Bendrong Lesung merupakan salah satu kesenian tradisional masyarakat Cilegon-Banten, yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun di masyarakat hingga saat ini. Awalnya kesenian ini merupakan tradisi masyarakat setempat dalammenyambut Panen Raya. Tujuannya untuk mengungkapkan kebahagiaan atas jerih payah yang dilakukan, dan yang telah membuahkan hasil.
Dalam perkembangannya, Bendrong Lesung tidak hanya ditampulkan pada penyambutan Panen Raya, tetapi ditampilkan juga pada acara-acara pesta perkimpoian atau upacara peresmian. Bendrong Lesung memadukan musik Lesung atau Lisung (tempat menumbuk padi) dengan musik lainnya yang dimainkan oleh beberapa orang.

Debus

Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam pertunjukanya, debus banyak menampilkan aktraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa sekitar abad ke-17 ( 1651-1652), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Pada perkembangan selanjutnya, debus menjadi salah satu bagian ragam seni budaya masyarakat banten sehingga kesenian ini banyak digemari oleh masyarakat sebagai hiburan yang langka dan menarik di banten, permainan debus berkembang di kabupaten lebak, pandeglang, kota cilegon dan kota serang.

Dogdog Lojor

Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung ruasnya mempunyai bulatan diameter yang berbeda (± 12 – 15 cm) dengan panjang ± 90 cm. Pada ujung bulatan yang paling besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk menyetel suara atau bunyi. Suara yang dihasilkan akan berbunyi dog dog dog (dalam telinga orang Sunda). Oleh karena itu alat ini diberi nama Dog Dog. Sedangkan kata lojor berarti lonjong atau lodor yang sepadan dengan kata panjang. Jadi Dogdog Lojor sama artinya dengan Dogdog Panjang. Kesenian ini berkembang di Banten bagian Selatan Kabupaten Lebak, dengan pemain berjumlah 12 orang. Pada awalnya pertunjukan seni Dogdog Lojor ini, dilakukan sebagai pelengkap dalam rangka pelaksanaan upacara adat seperti Seren Taun, sedekah bumi ataupun ruwatan. Oleh karena itu, pertunjukan Dogdog Lojor dilaksanakan secara khidmat. Sejalan dengan perkembangan zaman, pertunjukan Dogdog Lojor dilakukan dengan penuh kegembiraan sehingga berkembang menjadi seni pertunjukan hiburan dan permainan rakyat.

Dzikir Saman

Seni Saman atau disebut juga Dzikir Maulud yaitu kesenian tradisional rakyat Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang yang menggunakan media gerak dan lagu (vokal) dan syair-syair yang dilantunkan mengagungkan Asma Allah dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. berdasarkan literatur disebut Dzikir Saman karena berkaitan arti Saman yaitu Delapan dan dicetuskan pertama kali oleh Syech Saman dari Aceh. Tari Saman berasal dari Kesultanan Banten yang dibawa para ulama pada abad 18 sebagai upacara keagamaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Maulud, namun dalam perkembangan selanjutnya dapat pula dilakukan pada upacara selametan khitanan, pernikahan atau selametan rumah. pemain seni Dzikir Saman berjumlah antara 26 sampai dengan 46 orang. 2 sampai 4 orang sebagai vokalis yang membacakan syair-syair Kitab.

Kesenian Buaya Putih

Kesenian tradisional yang berkembang di kampung curugdahu desa kadubeureum kecamatan padarincang kabupatne serang, iringan ngarak buaya putih biasanya dilakukan dalam kegiatan mengirimkan bahan-bahan keperluan hajatan yang menjadi ciri khas daerah setempat, dimana keperluan hajatan ditata sedemikian rupa pada sebatang pohon bambu yang dibentuk rangka mirip seekor buaya, dengan panjang mencapai 8 sampai 10 meter, dengan dihiasi janur kelapa. Buaya putih dimainkan secara keseluruhan oleh 40 orang, dimana 4 orang pemain laki-laki yang bertugas memegang umbul-umbul sebagai pembatas barisan, 2 orang bagian paling depan dan 2 orang lagi sebagai pemegang spanduk, 1 orang sebagai penarik penonton, di belakang 10 orang sebagai penari mojang desa, berdiri sepasang pengantin yang diapit kedua orang tua yang di lengkapi dengan seorang pembawa payung kebesaran. Dibagian tengah terdapat 4 orang sebagai pemikul buaya putih yang harus mampu memainkan buaya putih dengan baik, dibawah kendali seoranag pawang buaya yang bernama ma ijah, tarian buaya putih ini diiringi oleh 14 orang pemain musik rudat, dengan alat yang terdiri dari : Gending paria ria, kemplongan, dan gembrung.

Pantung Bambu

Pantung Bambu adalah alat musik tradisional khas masyarakat cilegon yang terbuat dari bambu berdiameter rata-rata 10cm, panjang 80cm, beruas dua dengan lubang di tengah dan berlidah disayat dengan tiga buah senar bernada empat tangga nada. Dalam satu grup pantun bambu dibutuhkan paling sedikit tiga pantun yang terdiri dari pantun melodi gendang tapak, pantun bas gendang dan pantun ritme patingtung. Pada awalnya musik pantun di mainkan disaat-saat melepas lelah setelah para petani berkerja disawah, dengan peralatan bambu sederhana dapat menimbulkan irama yang menghibur. Dalam perkembangannya saat alat musik "Pantun" telah di kolaborasi dengan alat musik lainnya seperti musik patingtung, rudat, terbang gede dan sebagainya. Pantun sekarang ini juga digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian.

Terbang Gede

Terbang gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama islam menyebarkan ajarannya di Banten, oleh karena itu kesenian terbang gede berkembang secara pesat di lingkungan pesantren dan mesjid-mesjid. Kesenian ini disebut terbang gede karena salah satu instrumen musik utamanya adalah terbang besar (gede). Pada awalnya kesenian terbang gede berfungsi sebagai sarana penyebaran agama islam, namun kemudian berkembang sebagai upacara ritual seperti : ngarak panganten, ruwatan rumah, syukuran bayi, hajat bumi, dan juga hiburan. Terbang gede dimainkan oleh beberapa orang biasanya laki-laki yang telah lanjut usia terdiri atas Penabuh terbang gede (besar) , penabuh sela, penabuh pengarak, penabuh kempul, penabuh koneng, yang diiringi dengan sholawatan nabi dengan bahasa Arab ataupun jawa.

Rampak Beduk

Rampak Beduk merupakan sajian instrumen berupa perkusi, yang ditingkahi suara bedug berbagai ukuran. Ada empat bedug diikat kain merah biru, yang dipukul oleh pemain yang berdiri di tengah. Di pinggirannya, kelompok musik menimpali dengan bedug berbagai ukuran. Sesekali suara terdengar dari mulut para pemainnya, mirip suara musik tiup. Namun, tak ada sajian instrumen tiup. Yang terdengar, suara harmonis antara bedug dan para vokalis tradisi saling menyahut. Seni Rampak Bedug berawal dari kebiasaan penduduk berkeliling kampung sambil memukul bedug kala sahur di bulan puasa. Yang kemudian dijadikan ajang untuk beradu keras memukul bedug. Alhasil terjadilah pertemuan antar mereka, saling beradu kekuatan bedug. Tari Rampak Beduk Banten dimainkan oleh secara masal. Sekilas, gerakannya mirip tarian dari daerah Aceh.

Sumber : Indowebster.com

31 comments:

  1. terimaksih untuk ulasan artikel kesenian daerah banten
    semoga dapat tyerus eksis

    ReplyDelete
  2. terimakasih atas artikel diatas....
    biar bagus kasih informasi tentang pembuatannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama" .. untuk info ttg pmbuatan nya msh dlm tahap pncarian ,,^_^)

      Delete
  3. Mari kita lestarikan kebudayaan kita jangan sampai diakui aleh negara lain seperti yang telah terjadi pada beberapa kesenian kita.
    http://www.busanamuslimterbaru.info/

    ReplyDelete
  4. Mari kita masyarakatkan dan lestarikan budaya bangsa yang memiliki nilai luhur...

    ReplyDelete
  5. Artikel yang bagus dan menarik kang. Semoga dapat membantu untuk melestarikan kesenian tradisional. sekedar berbagi untuk pengrajin dan penjual alat kesenian di daerah Bandung, para wargi bisa mengunjungi http://www.girihartonogallery.com. Semoga lestari kesenian kita. Hatur Nuhun

    ReplyDelete
  6. Good Artikel
    Sangat membantu
    Trims

    ReplyDelete
  7. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
    berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
    hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
    saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    ReplyDelete
  8. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete
  9. Kuda lumping gak disebutkan gan ,itu juga bukannya tradisi masyarakat banten



    ReplyDelete