Tak ada seorang pun yang mau hidup tanpa sahabat. Da yang membuat kita bermoral adalah adanya perhatian kita secara pribadi terhadap orang-orang yang paling dekat dengan kita. Baru setelah itu, kita memberi perhatian kepada banyak orang yang belum pernah kita temui, dan kepada manusia pada umumnya. Persahabatan dijalin dalam bentuk pengalaman, mungkin karena kesamaan tujuan, profesi dan sebagainya. Inti persahabatan ialah adanya kesediaan untuk saling berkorban, bukan dalam konteks materi, melainkan lebih dari itu, tetepi nilai-nilai rasa kemanusiaan, dan seterusnya. Persahabatan juga dapat terjalin karena berada dalam situasi yang sama dalam konteks hubungan sosial, atau pandangan yang sama, atau jalan pikiran yang sama. Persahabatanpun dapat merenggang karena adanya perbedaan dalam berbagai segi (segi yang merintis persahabatan). Bahkan sampai pada tahap konflik kalau perbedaan segi-segi tersebut sangat tajam.
Perasaan kasihan secara harfiah berarti “merasa dengan”. Dalam pengertian ini, perasaan-perasaan sosial kita yang paling mendasar, dasar seluruh moralitas dan merupakan perekat emosional yang menghimpun masyarakat dan akhirnya seluruh kemanusiaan bersama-sama. Adanya rasa kasihan yang ditanamkan dalam akhlak, membantu seseorang menjadi pemurah.
Rasa kasihan adalah seperti emosi, mempunyai kekuatan untuk mendorong kita. Sering kita bertindak memberikan bantuan kepada orang, bukan karena dorongan hati, atau merasa kasihan, sebelum kita mengerti apa masalahnya. Tetapi peru diingat bahwa rasa kasihan selalu menyangkut kepentingan dan kebahagiaan orang lain. Walaupun ada istilah “kasihan diri”, umunya orang tidak dapat berbicara tentang mengasihi diri sendiri.
Rasa kasihan tidak hanya sekedar perekat yang menghimpun orang bersama-sama melalui timbal-balik. Rasa kasihan merupakan hubungan konseptual antara persoalan-persoalan pribadi seseorang yang paling spontan dan tuntutan-tuntutan moralitas yang diarahkan kepada orang lain.
Rasa kasihan merupakan sentimen yang kita rasakan terhadap orang lain ataupun kepada binatang. Sentimen dalam hal ini adalah suatu emosi yang abstrak. Sentimen ini tidak membeda-bedakan orang yang kita kenal dengan baik dan orang yang tidak dikenal. Tetapi, rasa kasihan ini juga dapat merupakan bibit dari apa yang dinamakan dengan cinta.
Prof. Dr. kamanto Sunarto.”Pengantar Sosiologi”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta: 2000.
0 comments:
Post a Comment