Memiliki waktu tidur yang kurang memang diketahui berbahaya bagi kesehatan. Tapi ternyata perempuan yang kurang tidur akan memiliki dampak lebih buruk dibanding laki-laki.
Kurang tidur sering dikaitkan dengan risiko kecelakaan di jalan, tempat kerja dan secara signifikan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, depresi, diabetes dan obesitas.mTapi studi baru menunjukkan perempuan yang kurang tidur berdampak lebih buruk baik secara emosional dan fisik daripada laki-laki.
Studi dari University of Warwick Medical School melaporkan hubungan yang kuat antara kurang tidur akut dan tekanan darah tinggi pada perempuan, sedangkan studi dari University of Pittsburgh School of Medicine melaporkan perempuan yang kurang tidur akan memiliki masalah dalam hubungannya. Kedua kondisi ini tidak berlaku bagi laki-laki.
"Kami telah melihat perbedaan gender ini penting, terutama dalam kasus tekanan darah tinggi karena perempuan lebih rentan mengalami hal tersebut," ujar Profesor Francesco Cappucio, ahli kardiovaskular dan epidemiologi dari Warwick Medical School, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (21/6/2011).
Prof Cappucio menuturkan ketika seseorang tidur, tekanan darah secara alami akan menurun. Jika seseorang tidak cukup tidur maka ia harus mengatasi tekanan darah yang meningkat selama beberapa jam dalam sehari.
Selain itu perempuan yang kurang tidur juga meningkatkan terjadinya peradangan yang bisa merusak arteri sehingga berisiko penyakit koroner. Efek ini lebih besar terjadi pada perempuan pre-menopausal.
Cappucio menambahkan data statistik menunjukkan bahwa perempuan cenderung kurang tidur karena adanya tekanan sosial (kendala waktu dalam mengurus keluarga, pekerjaan, rumah dan kehidupan sosial) dibandingkan dengan masalah biologis seperti insomnia, depresi atau gelisah.
"Kurang tidur dapat mempengaruhi bagian dari otak yang melibatkan pengaturan penyeimbangan emosional, kondisi ini tentu saja cenderung mempengaruhi perempuan karena otak laki-laki tidak terlalu concern dengan masalah emosional," ujar Dr Narina Ramlakhan, seorang terapi tidur di London Capio Nightingale.
Untuk itu dampak dari kurang tidur pada perempuan tidak bisa diremehkan. Dalam jangka waktu panjang kondisi ini bisa menyebabkan penyakit, dan hal ini lebih rentan dialami oleh kaum perempuan dibanding laki-laki.
Kurang tidur sering dikaitkan dengan risiko kecelakaan di jalan, tempat kerja dan secara signifikan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, depresi, diabetes dan obesitas.mTapi studi baru menunjukkan perempuan yang kurang tidur berdampak lebih buruk baik secara emosional dan fisik daripada laki-laki.
Studi dari University of Warwick Medical School melaporkan hubungan yang kuat antara kurang tidur akut dan tekanan darah tinggi pada perempuan, sedangkan studi dari University of Pittsburgh School of Medicine melaporkan perempuan yang kurang tidur akan memiliki masalah dalam hubungannya. Kedua kondisi ini tidak berlaku bagi laki-laki.
"Kami telah melihat perbedaan gender ini penting, terutama dalam kasus tekanan darah tinggi karena perempuan lebih rentan mengalami hal tersebut," ujar Profesor Francesco Cappucio, ahli kardiovaskular dan epidemiologi dari Warwick Medical School, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (21/6/2011).
Prof Cappucio menuturkan ketika seseorang tidur, tekanan darah secara alami akan menurun. Jika seseorang tidak cukup tidur maka ia harus mengatasi tekanan darah yang meningkat selama beberapa jam dalam sehari.
Selain itu perempuan yang kurang tidur juga meningkatkan terjadinya peradangan yang bisa merusak arteri sehingga berisiko penyakit koroner. Efek ini lebih besar terjadi pada perempuan pre-menopausal.
Cappucio menambahkan data statistik menunjukkan bahwa perempuan cenderung kurang tidur karena adanya tekanan sosial (kendala waktu dalam mengurus keluarga, pekerjaan, rumah dan kehidupan sosial) dibandingkan dengan masalah biologis seperti insomnia, depresi atau gelisah.
"Kurang tidur dapat mempengaruhi bagian dari otak yang melibatkan pengaturan penyeimbangan emosional, kondisi ini tentu saja cenderung mempengaruhi perempuan karena otak laki-laki tidak terlalu concern dengan masalah emosional," ujar Dr Narina Ramlakhan, seorang terapi tidur di London Capio Nightingale.
Untuk itu dampak dari kurang tidur pada perempuan tidak bisa diremehkan. Dalam jangka waktu panjang kondisi ini bisa menyebabkan penyakit, dan hal ini lebih rentan dialami oleh kaum perempuan dibanding laki-laki.
Sumber : www.menarik.bz.cm