Minyak asiri merupakan cairan lembut, bersifat aromatik dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak ini diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu dan akar tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan-tumbuhan tersebut berupa semak, belukar atau pohon. Minyak asiri merupakan formula oba dan kosmetik tertua yang diketahui manusia dan di klaim lebih berharga daripada emas.
Satu jenis minyak asiri pada umumnya memiliki beberapa khasiat yang berbeda, misalnya sebagai antiseptik dan antibakteri. Penelitian klinik memperlihatkan bahwa minyak asiri sering membantu menciptakan lingkungan sedemikian rupa sehingga penyakit, bakteri, virus dan jamur tidak dapat hidup. Salah satu studi ilmiah memperlihatkan bahwa minyak kayu manis Cina (Cinnamomumcassia) akan membunuh Bacillus thyphoid dalam awaktu 12 menit.
Minyak siri dan aromanya juga dapat digunakan untuk mempengaruhi emosi dan pikiran. Minyak teh kembang (chamomile) dan lavender dikenal dengan kesejukannya, minyak rosemary dan juniper dapat membantu menjernikan dan menyegarkan pikiran. Para peneliti juga telah membuktikan bahwa minyak jasmin memiliki efek stimulus terhadap otak, minyak rose (mawar) mempunyai efek sedatif dan inhalat minyak, pepermint akan meningkatkan keakuratan mental para pelajar sebesar 28%. Sejak dahulu, tumbuhan aromatik dianggap paling efektif untuk menyembuhkan penyakit. Minyak asiri digunakan dalam banyak kasus yang membuktikan bahwa bagian yang menguap adalah yang paling efektif.
Minyak asiri sangat aromatik dan banyak diantaranya dapat diperoleh karena sifatnya yang mudah menguap. Jika ditebarkan dalam ruangan, minyak asiri menjadi sistem penyaringan udara yang terbaik dengan beberapa fungsi, diantaranya :
- Membersihkan/memurnikan dengan jalan menghilangkan pertike logam dan racun dari udara.
- Menaikkan oksigen atmosfer.
- Menaikkan ozon dan ion negatif dalam rumah yang akan menghalangi perkembangan bakteri.
- Menghilangkan baupengap, rokok, dan hewan piaraan.
- Mengisi udara dengan kesegaran bau aroma alam tumbuhan.
Andria Agusta.Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.Penebar Swadaya.Depok: 2000.
0 comments:
Post a Comment