Islam, artinya pasrah sepenuhnya (kepada Allah), sikap yang menjadi inti ajaran agama yang benar di sisi Allah. Karena itu semua agama yang benar disebut Islam. Begitulah, Kitab Suci mengatakan bahwa Nabi Nuh mengajarkan Islam.
(72). Jika kamu berpaling (dari peringatanku), Aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan Aku disuruh supaya Aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)" (Q.S Yunus :72).
Nabi Ibrahim pun membawa ajaran Islam, dan mewasiatkan ajaran itu kepada anak turunnya, termasuk kepada anak turun Ya’qub atau Israil. Diantara anak Ya’qub itu ialah Yusuf, yang berdoa kepada Allah agar kelak mati sebagai seorang Muslim.
(101). Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau Telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan Telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah Aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah Aku dengan orang-orang yang saleh (Q.S. Yusuf : 101).
Kitab suci juga menuturkan bahwa para ahli sihir Mesir yang semula mendukung Fir’aun tapi akhirnya beriman kepada Nabi Musa juga berdoa agar kelak mati sebagai orang-orang yang Muslim. Lalu Ratu Bilqis dari Yaman, Arabia Selatan, yang ditaklukan oleh Nabu Sulaeman juga akhirnya tunduk patuh kepada Nabi itu dan menyatakan bahwa dia bersama Sulaeman pasrah sempurna atau Islam kepada Tuhan seluruh alam. Dan semua para Nabi dari Bani Israil (turunan Nabi Ya’qub) yang menjalankan Islam kepada Allah. Lalu Isa Al-masih juga mendidik para pengikutnya sehingga mereka jadi orang-orang Muslim, pasrah kepada Allah.
(52). Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
(53). Ya Tuhan kami, kami Telah beriman kepada apa yang Telah Engkau turunkan dan Telah kami ikuti rasul, Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)" (Q.S Ali Imron : 52-53).
(111). Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". mereka menjawab: kami Telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)" (Q.S Al-Maidah : 111).
Karena itu para ulama klasik, seperti Ibn Taimiyah, menegaskan bahwa agama semua Nabi adalah sama dan satu, yaitu Islam, meskipun syari’atnya berbeda-beda sesuai zaman dan tempat khusus masing-masing Nabi itu. Kata Ibn Taimiyah, “Oleh kaena asal-usul agama tidak lain ialah Islam, yaitu agama pasrah (kepada Tuhan) itu satu, meskipun syari’atnya bermacam-macam, maka Nabi SAW bersabda, “sesungguhnya kami golongan para Nabi, agama kami adalah satu (sama).”
Jadi suatu agama, seperti agama yang dibawa Nabi Muhammad (yang memang secara sadar dari semula disebut agama sikap pasrah sempurna kepada Allah atau al-Islam), adalah tidak unik (dalam arti, tidak berdiri sendiri dan terpisah). Dia berada dalam garis kelanjutan dengan agama-agama lain. Hanya saja, seperti halnya dengan semua yang hidup dan tumbuh, agama itupun, juga berkembang dan tumbuh, sehingga akhirnya mencapai kesempurnaan dalam agama Nabi Muhammad, Rasul Allah yang penghabisan, yang tiada lagi Rasul sesudahnya. Namun tetap, dalam kesadaran akan kesatuan asal agama-agama, kita diwajibkan beriman kepada semua Nabi, tanpa membeda-bedakan antara mereka, dan pasrah kepada Allah.
(136). Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya" (Q.S al-Baqarah : 136).
Dr. Nurcholish Madjid.Pintu-Pintu Menuju Tuhan.Paramadina.Jakarta: 1999
0 comments:
Post a Comment