Secara
alami, pada usia tertentu tinggi badan akan berhenti tumbuh lalu perlahan-lahan
akan menyusut. Namun perlu diwaspadai jika penyusutan itu terjadi terlalu
cepat, sebab itu tandanya tulang mulai rapuh dan mudah retak atau patah.
Penyusutan
tinggi badan biasanya terjadi setelah melewati usia 30-an tahun, ketika
pertumbuhan fisik sudah mencapai titik jenuh. Penyusutannya juga sangat kecil,
hampir tidak disadari karena hanya berkisar antara 1-2 cm dalam beberapa tahun.
Namun
sebuah penelitian yang dilakukan Dr Marian Hannan dari Hebrew Sedior Life
menunjukkan, penyusutan tinggi badan juga bisa menjadi indikator kesehatan
tulang secara umum. Makin cepat penyusutan itu terjadi, maka makin banyak
masalahnya pada tulang.
Dr Hannan
mengatakan, penyusutan dikatakan terlalu cepat dan bisa menunjukkan bahwa
seseorang rentan mengalami patah tulang jika pada usia di atas 70 tahun tinggi
badannya berkurang 5 cm dalam 2 tahun. Jika menyusut lebih dari 10 cm dalam 2
tahun, kemungkinan besar mengalami osteoporosis atau penyusutan massa tulang.
"Penyusutan
tinggi badan baik pada laki-laki maupun perempuan, khususnya di usia lanjut,
dapat memberi gambaran kasar terkait kondisi kesehatan tulang dan risiko patah
tulang," ungkap Dr Hannan.
Khusus
pada laki-laki, penyusutan tinggi badan yang terlalu cepat di atas usia 70
tahun juga bisa menandakan kelainan pada jantung. Tidak dijelaskan lebih detail
apa jenis kelainan yang dimaksud, namun dikatakan jadi lebih rentan terhadap berbagai
gangguan kardiovaskular.
Ditambahkan
oleh Dr Hannan, penyusutan tinggi badan dan pengeroposan massa
tulang bisa dicegah dengan gaya
hidup sehat. Caranya dengan rajin berolahraga, mengurangi rokok dan mengonsumsi
makanan yang banyak mengandung kalsium serta vitamin.
Sumber : ForumkamiNET
0 comments:
Post a Comment