JAKARTA - Perempuan terkadang
merasa sulit menurunkan berat badan dibandingkan laki-laki. Ternyata, itu
bukanlah sekedar perasaan. Banyak faktor ilmiah yang menyebabkan perempuan
lebih sulit untuk membakar lemak tubuh dibandingkan laki-laki.
Inilah
alasan wanita sulit menurunkan berat badan.
1. Wanita memiliki lebih banyak lemak dibandingkan
otot
Perempuan lebih banyak memiliki
lemak dibandingkan otot di dalam tubuh. Jaringan otot bersifat lebih aktif dari
jaringan lemak. Kalori yang tersimpan dalam otot lebih mudah terbakar. Pria
yang memiliki jumlah otot lebih banyak dibandingkan wanita lebih mudah untuk
menurunkan berat badan.
Dibandingkan lelaki, jumlah
lemak yang ada pada tubuh perempuan hampir mencapai dua kali lipatnya. Sebagai
calon ibu, lemak ini penting diperlukan untuk membantu ketika hamil dan
menyusui.
2. Distribusi lemak
Distribusi lemak pada perempuan
dan pria juga berbeda. Perempuan lebih banyak memiliki lemak di bagian bawah
tubuh. Sementara itu, lelaki menumpuk lemaknya di tubuh bagian atas.
Ada perbedaan sifat lemak yang
cukup mendasar tergantung dari letaknya di dalam tubuh. Lemak bagian atas lebih
cepat terbakar dibandingkan lemak tubuh bagian bawah. Hal ini bisa diuji pada
wanita yang sedang diet. Penurunan berat badan cenderung diamati dari
pengukuran tubuh bagian atas yang lebih mudah mengecil.
3. Perempuan memiliki bentuk tubuh lebih kecil
dari pria
Umumnya, wanita memiliki
perawakan yang cenderung lebih kecil dibandingkan pria. Ukuran tubuh yang lebih
besar membuat pria lebih mudah kehilangan panas tubuh. Hilangnya panas tubuh
dapat meningkatkan metabolisme. Sehingga, hal tersebut mudah menurunkan berat
badan.
4. Hormon tubuh
Secara alami, hormon pria
membantu menurunkan berat badan. Testosteron dan hormon pertumbuhan dapat
meningkatkan tingkat metabolisme. Hormon itu bisa meningkatkan massa otot
tubuh. Karena pria menghasilkan lebih banyak testosteron dibandingkan
perempuan, mereka cenderung membakar lemak lebih banyak daripada wanita.
Selama kehamilan dan siklus menstruasi,
sel-sel lemak dalam tubuh wanita mempertahankan jumlah air akibat perubahan
hormonal. Adanya kandungan air dalam lemak membuat sel-sel lemak memperbesar.
Alhasil, adanya air menyebabkan metabolisme lemak menjadi sulit dilakukan oleh
wanita.
Hormon progesteron yang
diproduksi oleh perempuan juga memicu rasa lapar. Tak hanya itu, progesteron
membuat wanita merasa mengantuk dan kurang berolahraga. Sehingga, hal tersebut
semakin memicu kenaikan berat badan.
5. Faktor kehamilan
Sel-sel lemak berkembang biak
dan berkembang selama kehamilan. Setelah kehamilan, sel-sel lemak masih ada
dalam tubuh. Setiap kali tubuh makan makanan yang berlebih, sel-sel lemak akan
semakin luas dan membuat berat badan bertambah.
Sumber
: Republika.co.id
0 comments:
Post a Comment